Anggota TNI Tewas Ditikam, Pangdam dan Kapolda Koordinasi -->

Breaking news

Live
Loading...

Anggota TNI Tewas Ditikam, Pangdam dan Kapolda Koordinasi

Sunday 19 July 2015



Anggota TNI Tewas Ditikam, Pangdam dan Kapolda Koordinasi

Makassar, Media Investigasi - Kapolda Tidak Gegabah
Pratu Aspiring Mallobasang, Satuan Brigif Linud Kostrad, tewas dikeroyok dan ditikam kelompok orang tak dikenal, di area parkir Jalan Mesjid Raya Syech Yusuf, Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (12/7/2015) sekitar pukul 01.30 Wita. Selain menewaskan Pratu Aspin, penyerangan yang dilakukan oleh sekitar 20 orang tak dikenal itu juga melukai rekannya, Pratu Rahman. Dia mengalami luka tusuk di perutnya. Jenazah korban yang meninggal disemayamkan di rumah duka di Jalan Poros Malino, Batang Kaluku, Kabupaten Gowa.
  
Menyikapi kejadian ini, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Drs Anton Setiadji SH, MH melakukan pertemuan dengan Panglima Kodam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar di Markas Brigif 3 Linud Kostrad di Kariango, Maros, guna mencairkan situasi agar tetap menjadi kondusif.

"Benar Kapolda dan Pangdam lagi kordinasi membahas permasalahan di Markas Kostrad Kariango, Kabupaten Maros. Agar tetap terjaga situasi kondusif pasca kejadian itu," kata Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana, Kolonel Czi I Made Sutia‎ kepada awak media.

Dalam keterangan pers Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Sik pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas insiden kejadian tersebut. Dan langsung dipimpin Wakapolda Sulselbar, Brigjen Pol Drs H. Ike Edwin, SH, MH, MM..
"Wakapolda ditunjuk memimpin pengungkapan perkara penyerangan ini, saat ini Wakapolda sedang rapat di Mapolda terkait kasus ini," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Frans Barung, Sik ketika itu.

Kronologisnya, lanjut Frans berawal saksi Wais (20) melihat Pratu Aspiring Mallobasang dan Pratu Rahman Faturrahman (26) sedang nongkrong di Lapangan Syekh Yusuf. Tiba-tiba sekitar 2 orang dengan berboncengan langsung menghampiri korban.
"Pratu Rahman Faturahman langsung dicekik oleh pelaku dan kemudian pelaku bertanya, 'Apakah kamu polisi atau tentara.' Selanjutnya Faturrahman diseret sejauh 3 Meter kemudian dibanting, spontan melakukan perlawanan untuk Melepaskan diri," ungkap Frans.

Berselang beberapa menit, kemudian tiba-tiba muncul sekitar 10  pengendara motor yang berboncengan, disinyalir teman pelaku. Melihat kondisi tak berimbang, Faturrahman lalu melarikan diri menuju arah barat Lapangan Syekh Yusuf. Pratu Aspiring juga berusaha melarikan diri, tapi tidak berhasil.
"Pelaku berhasil menarik jaket sweater yang digunakan Aspiring dan kemudian menusuknya dengan samurai dan mengenai dada bagian kiri setelah itu rombongan pelaku langsung meninggalkan TKP dan melarikan diri ke arah utara yang disinyalir mengarah ke kota Makassar, " ungkap Frans.

Setelah kejadian, saksi mata langsung menolong Faturrahman dan Aspiring yang sedang terluka. Mereka dilarikan ke RS Syech Yusuf Sungguminasa. "Namun nyawa tak tertolong, Pratu Hasbi alias Aspiring meninggal dunia," ucap Frans.‎
Peristiwa serupa juga terjadi bulan lalu di Sulawesi Selatan. Terjadi pembacokan oleh orang tak dikenal terhadap anggota Polres Gowa, Brigpol Irvanuddin. Ia pun tewas akibat luka bacok disekujur tubuhnya saat bertugas di Pos Samata, Gowa.

Kapolda Sulselbar Irjen Pol Drs, Anton Setiadji, SH, MH saat itu tidak tinggal diam atas kasus pengeroyokan anggota Polres Gowa, peristiwa itu terjadi pada Kamis 2 Juni 2015 pukul 00.45 WITA dini hari di Jalan Tun Abdul Razak, Bundaran Samata, Kabupaten Gowa, Sulsel.

Kapolda meminta jajarannya untuk menuntaskan kasus ini. Instruksi dari Kapolda Sulselbar ini, disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera, Sik.
“Kapolda telah instruksikan kepada seluruh jajaran untul menuntaskan kasus ini secepat dan profesional mungkin,” ujar Kombes Frans.

Lantas kemudian masyarakat luas menghubung-hubungkan dengan sedemikian rupa atas kejadian  tersebut, namun bukti kejadian dilapangan belum terang benderang sehingga pihak aparat sendiri tidak mau terlalu dini mengomentarinya.

Kapolda Sulselbar Irjen Pol Drs Anton Setiadji, SH, MH Dalam kesempatan peresmian Ruang Press Conference Mapolda Sulselbar selasa, 14 Juli  2015 pukul  15.00 sore hari, dikatakan tidak mau gegabah menanggapinya permasalahan ini, sebab ia tidak tahu lebih rinci perkembangan sampai dimana, namun dijelaskan Polda Sulselbar bertanggungjawab untuk mengungkapkannya.

Yang jelas menurut kapolda titik terang mulai terungkap dengan memperlihatkan beberapa gambar CCTV. Diantara mereka memang ada memakai penutup wajah, juga beberapa orang diantaranya tidak bertopeng, dengan jelas memperlihatkan raut mukanya.   

“Dalam penyelidikan  pihak pangdam dalam hal ini POM dilibatkan, agar tidak ada saling mencurigai. Nanti lama prosesnya dan tidak selesai-selesai akhirnya,” ungkap Kapolda Bintang Dua setelah selesai meresmikan ruangan jumpa pers, dengan sangat berhati-hati menanggapi setiap pertanyaan ditujukan padanya. 

Kontras Prihatin
 Sementara itu, Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Sulawesi Selatan belasungkawa atas meninggalnya Brigpol Irvanuddin satu dari tiga korban pengeroyokan orang tidak dikenal di Bundaran Samata, Kabupaten Gowa, Sulsel.
"Kami menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya personil polisi Brigpol Irvanuddin karena di keroyok orang tidak dikenal pada dini hari tadi," ucap Wakil Koordinator 

Kontras Sulawesi Nasrum di Makassar, Kamis.
Pihaknya mendorong Kepolisian Sulawesi Selatan dan Barat serta Polres Kabupaten Gowa segera melakukan penyelidikan dan pengungkapan kasus penyerangan terhadap ketiga anggota Polres Gowa tersebut.
"Upaya penangkapan para pelaku harus tetap mengedepankan pendekatan nilai dan prinsip HAM. 


Pimpinan Polda Sulselbar diharapkan dapat mengantisipasi adanya tindak balas dendam oleh anggota kepolisian lainnya atas peristiwa ini," tuturnya.
Tiga anggota Sabhara Patroli bermotor Gowa yakni Brigpol Mulyadi, Bripda Usman dan Brigpol Irvanuddin sedang melakukan rutinitas patroli. Saat beristriahat di Pos Polisi setempat mereka diserang secara tiba tiba olah puluhan orang tidak dikenal.


Mereka dari arah Pattalasang menggunakan kendaraan jenis mobi mini bus MPV, jenis Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia dan beberapa kendaraan roda dua menyerang menggunakan senjata tajam jenis parang dan badik.


Brigpol Irvanuddin akhirnya meninggal dunia akibat kekurangan darah di lokasi kejadian dengan luka tebas di bagian kepala kiri hingga telinga putus, luka tebas di bagian tangan kanan, belakang kepala dan punggung. Sedangkan Brigpol Mulyadi mengalami luka di leher bagian belakang, punggung bagian tengah dan dua luka tusuk pada paha kanan dan luka tusuk di betis kiri dan masih kritis.


Sebelumnya, Kepolisian Resot Kota Besar (Polrestabes) Makassar berhasil menangkap dua orang diduga pelaku pengeroyokan polisi di Kabupaten Gowa.
"Tim yang dibentuk tadi berhasil menangkap dua orang di duga pelaku pengeroyokan tiga personil Sabhara di Bundaran Samata, Gowa saat melintas di jalan Pettarani Makassar," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Fery Abraham kepada awak media, Kamis pekan lalu.


Menurut dia angggota Reserse Mobil Polrestabes Makassar berhasil mengindentifikasi dua orang diduga pelaku saat melintas di jalan Andi Pangeran Pettarani sekitar pukul 03.30 WITA dan langsung dibawa ke kantor untuk dilakukan penyelidikan.
"Hasil identifikasi tim, dua orang diduga pelaku ini telah dicurigai berdasarkan keterangan dari beberapa saksi yang dihimpun di lokasi kejadian. Saat ini mereka masih menjalani pemeriksaan," paparnya.


Menurut dia angggota Reserse Mobil Polrestabes Makassar berhasil mengindentifikasi dua orang diduga pelaku saat melintas di jalan Andi Pangeran Pettarani sekitar pukul 03.30 WITA dan langsung dibawa ke kantor untuk dilakukan penyelidikan.


"Hasil identifikasi tim, dua orang diduga pelaku ini telah dicurigai berdasarkan keterangan dari beberapa saksi yang dihimpun di lokasi kejadian. Saat ini mereka masih menjalani pemeriksaan," paparnya.
"Kita tidak bisa menduga-duga. Kita belum bisa menilai ,"  Singkat Kapolri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta-Timur,(14/7/15).

Menurut Kapolri, ada Tim yang telah dibentuk untuk mengungkap kasus tersebut. Badroodin juga menyerahkan pada Tim untuk penanganan penikaman itu dan di selidiki secara bersama-sama.
"Ada Tim gabungan, kita selidiki bersama," Tambahnya.
Selain menewaskan Pratu Aspiring, penyerangan yang dilakukan oleh sekitar 20 orang tak dikenal itu juga melukai rekannya, Pratu Rahman. Dia mengalami luka tusuk di perutnya. Saat ini jenazah korban yang meninggal disemayamkan di rumah duka di Jalan Poros Malino, Batang Kaluku, Kabupaten Gowa. 



Kapolri Enggan Menduga


Kepala Kepolisian Repulik Indonesia (Kapolri) Jendral Pol. Badroodin Haiti, enggan menduga-duga pelaku yang telah menikam hingga makan korban dan tewasnya anggota TNI di Gowa, Wilayah hukum Polda Sulselbar. Dia pun belum bisa menyimpulkan atau menilai apa motif pelaku, berimbas pada aparat negara yang menjadi korban.
"Kita tidak bisa menduga-duga. Kita belum bisa menilai ,"  Singkat Kapolri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta-Timur,(14/7/15).


Menurut Kapolri, ada Tim yang telah dibentuk untuk mengungkap kasus tersebut. Badroodin juga menyerahkan pada Tim untuk penanganan penikaman itu dan di selidiki secara bersama-sama.
"Ada Tim gabungan, kita selidiki bersama," Tambahnya.
Selain menewaskan Pratu Aspiring, penyerangan yang dilakukan oleh sekitar 20 orang tak dikenal itu juga melukai rekannya, Pratu Rahman. Dia mengalami luka tusuk di perutnya. Saat ini jenazah korban yang meninggal disemayamkan di rumah duka di Jalan Poros Malino, Batang Kaluku, Kabupaten Gowa. 



Jurnalis: Didi Wijayanto/Muh. Syafri Ari. A
Editor: Rosyid