AYO BELA PARA PEJUANG SWASEMBADA PANGAN. -->

Breaking news

Live
Loading...

AYO BELA PARA PEJUANG SWASEMBADA PANGAN.

Tuesday 7 July 2015

Ayo Bela Para Pejuang Swasembada Pangan

Jawa Timur, Koran Investigasi
Bisa saja pemerintah pusat mencanangkan swasembada pangan khususnya produksi beras, namun apakah program berjalan efektif atau tidak? Mengingat pada beberapa sumbangan mesin pertanian dari Presiden Jokowi di panen raya sejumlah daerah terkendala.
Dari pantauan beberapa daerah, pejuang swasembada pangan ini  disulitkan mahalnya harga sewa mesin pemanen padi, menjelang musim panen tiba, dengan besaran Rp.450.000,- (empat ratus lima puluh ribu rupiah) atau sekitar 1(satu) kuintal gabah dalam setiap petak sawah.
Sebelumnya, para penggarap dibenturkan harga pupuk tinggi, karena kelangkaan dan permainan dari agen pupuk bersubsidi. Akibatnya hasil panen kurang maksimal dan gabah yang dihasilkan tidak berkualitas.
"Memang harga pupuk mulai tak terjangkau ketika setelah musim tanam, biasanya harga perjenisnya terus melonjak. Antaranya pupuk merk Poska, Urea, TSP dan obat-obat pemberantas hama," Keluh Much, salah seorang petani di Desa Kebon Agung Kecamatan Balerejo kepada Wartawan Koran Investigasi (15/3).
Much menambahkan, biasanya beberapa tahun belakangan ini ada penyuluhan pertanian di balai desa, tapi musim tanam saat ini nyaris tidak ada lagi katanya. Untuk itu, pihak dari petani sangat berharap kepada pemerintah diaktifkan lagi, dan benar-benar mereka mau terjun langsung turun ke sawah membimbing para petani.
Bayangkan saja periode ini katanya , disetiap petak sawah nampak terserang hama mulai dari batang pohon yang telah berbuah. Ironisnya lagi, obat-obatan pemberantasan hama tersebut, ternyata sulit didapat di pasaran. Sementara pemerintah daerah Jawa timur  tidak memberikan solusinya, dengan menurunkan penyuluhnya. Didi Wj/ Andi Syahruddin