Pelabuhan Sape Di Jaga Aparat Bersenjata -->

Breaking news

Live
Loading...

Pelabuhan Sape Di Jaga Aparat Bersenjata

Thursday 3 September 2015



Pelabuhan Sape Di Jaga Aparat Bersenjata

Bima, Media Investigasi
Pelabuhan Sape, jalur utama dan akses terakhir ujung timur NTB,  dari Jawa, Bali, Mataram dan Sumbawa, menghubungkan ke Pulau Sumba NTT. Dan beroperasi 2X seminggu tergantung jadwal. 2(dua) kapal Ferry, KMP Cucut dan KMP Cakalang, kemudian akses menuju pelabuhan Labuan Bajo Kab Manggarai Barat, NTT, dengan jadwal setiap hari, pagi dan sore, di persiapkan 4 kapal Ferry yaitu, KMP Cakalang 2, KMP Cakalang, di bantu oleh kapal swasta KMP Dewana serta KMP Pri Merah. Dengan adanya pelabuhan ini, berarti meningkatkan perekonomian masyarakat, dan memberikan nilai tambah kepada masyarakat di Kampung Gudang Desa Bugis.
Akan tetapi, kesuksesan PT Ferry ASDP pengelola Pelabuhan Sape, tidak dibarengi tingkat pengamanan, keberadaan preman dan oknum yang tidak bertanggungjawab, membuat pengguna jasa moda transportasi laut ini tidak aman dan nyaman areal pelabuhan. "pelabuhan sudah aman, tidak ada lagi masalah yang mencurigakan, untuk sementara ini kondusif, tidak ada hal menonjol yang menjurus untuk mengganggu, pengguna jasa maupun areal pelabuhan," kata Serda Brama,  Ketua Piket Penjagaan Pelabuhan, sebagai ketua tim piket Rabu 26 Agustus 2015.
"Saat ini, sudah menjaga 4 kali piket dalam waktu 5 hari baru di ganti, dengan 4 orang anggota yang standby, pagi jam 07,00, sampai selesai jam 11,00, langsung istirahat, dan masuk lagi pukul 14,00 sampai selesai pukul 23,00 dengan senjata lengkap,” Jelasnya.
Ia tambahkan, ini adalah bentuk kerjasama antara Kemenhub dengan Panglima TNI, demi keamanan di pelabuhan, dan kita dari  Anggota Kompi A Kodim 1608 Bima, keseluruhan ada 5 Kompi, 3 Kompi ada di Mataram,1 Kompi ada di Pringga Baya, Lombok Barat, dan 1 Kompi di Bima, yang anggotanya piket penjagaan keamanan di sini, dan kita di bawah kendali langsung dari Batalion di Mataram, Infantri 742 (Swy Satya Wira Yuda) koordinasinya dari Danrem ke Danyon, kemudian ke Dankin, langsung ke anggota,” Ungkapnya.
H Maskur, salah satu penumpang yang menuju pelabuhan Sumba, mengatakan sangat membantu dan berterima kasih, karena sekarang areal pelabuhan Sape sudah aman, dengan adanya anggota TNI yang menjaga, kita juga merasa nyaman, dan mudah-mudahan keamanan ini bisa berlanjut terus.
"Ini bentuk kerja sama antara Kemenhub dan TNI, juga kerja sama di beberapa unsur lainya, seperti kepolisian KP3, Sahbandar, dan PT Ferry ASDP, serta masyarakat. Sebagai pengelola, sangat bertanggungjawab, terhadap pengguna jasa di pelabuhan, untuk pelayaran keberangkatan dan kedatangan. Dengan adanya anggota dari TNI, sangatlah membantu masyarakat dalam pelayaran, terutama keamanan di pelabuhan di bandingkan sebelumnya, sangat terancam dengan keberadaan Premanisme dan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” Katanya Ardhi Ekapaty, Manajer Usaha di PT Ferry ASDP, Senin 31 Agustus 2015 di ruangan kerjanya kepada awak media ini.
Ia tambahkan, bagi pengguna jasa pelabuhan, mereka berhak untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan, baik di areal pelabuhan maupun di dalam kapal, serta terjaminnya ansurasi jiwa, yang sudah tercantum dalam tiket penyeberangan, kalau ada penumpang dan pengguna jasa lainnya, yang di masukan oleh oknum tertentu, tanpa manifes tidaklah ada jaminan dari pemerintah.

“Saya sangat menyambut baik secara pribadi, dengan adanya keamanan di pelabuhan ini, sudah tidak ada lagi preman yang menganggu, tidak ada oknum bermain,” ujar Ardhi.(Edy Mulyadin)