Pembangunan Dam Desa Tanju Gusur Kuburan -->

Breaking news

Live
Loading...

Pembangunan Dam Desa Tanju Gusur Kuburan

Thursday 3 September 2015


Pembangunan Dam Desa Tanju Gusur Kuburan

Dompu, Media Investigasi
Pembangunan Dam Rababaka Kompleks Desa Tanju, Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu NTB (Nusa Tenggara Barat) melaksanakan kegiatan pembongkaran dengan sapu bersih, rata dengan tanah  tidak sedikitpun bangunan tersisa termasuk tanah perkuburan.
Hal ini dimaklumi masyarakat sekitar, namun yang menjadi polemik sekarang, pemerintah setempat meninggalkan janji-janjinya, dan tidak memperdulikan aspirasi yang datangnya dari masyarakat setempat. Dan akhirnya membentuk barisan Ampera (aliansi mahasiswa pemuda dan masyarakat ) yang akan memperjuangkan hak-hak rakyat Desa Tanju dan sekitarnya.
Pembangunan Dam Rababaka menyisahkan masalah pelik yang tidak terselesaikan oleh pemerintah. Dengan beberapa tuntutan masyarakat, antaranya; 1. Wujudkan air bersih, 2. Wujudkan pembangunan WC umum, 3. Percetakan sawah baru, 4. Selesaikan pembayaran tanah pending, 5. Pembangunan masjid, 6. Penempatan pemukiman yang tidak sesuai, 7. Persediaan lahan pakarangan untuk KK Baru.
Pembangunan Dam terus berjalan dengan bertahap melakukan penggusuran   sedikit demi sedikit berjalan. Setelah kemarin di lakukan pemindahan rumah warga dari 2 (dua) Dusun yaitu Dusun Tanju dan Dusun Nggaro Na'e sudah selesai dan sukses, kini masyarakat Desa Tanju di sibukkan lagi dengan penggusuran dengan pemindahan dan pembongkaran kuburan warga.
Kegiatan pembongkaran dan pemindahan kuburan ini di mulai kemarin (30/08/2015). Sementara itu, dalam pelaksanaan penggusuran,  hal yang menakjubkan dari pembongkaran kuburan ini adalah adanya mayat setelah kurang lebih 50 tahun di kuburkan ternyata masih utuh jasadnya, tanpa ada lecet.
Menurut cerita mayat yang masih utuh itu adalah mayat seorang marbot mesjid yang bernama Tata, yang setiap saat mengurusi masjid tanpa mengenal pamrih. “Saya tahjub melihat jasad yang tidak hancur oleh tanah selama 50 tahun itu,” tutur Jainuddin yang terheran-heran memperlihatkan raut mukanya sedang berkerut.(Abubakar/Jaidun)