Rp17,7M DANA KELOMPOK TANI DI BIMA DI KORUPSI -->

Breaking news

Live
Loading...

Rp17,7M DANA KELOMPOK TANI DI BIMA DI KORUPSI

Wednesday 21 October 2015



Rp17,7M Dana Kelompok Tani Di Bima Di Korupsi

Bima, Media Investigasi
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) Cabang Bima Senin (19/10) unjuk rasa di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Bima, dengan korlap  Fahruriza. Aksi terkait adanya program fasilitas bantuan petani bawang merah di Kabupaten Bima dengan anggaran senilai 17,7 miliar lebih yang bersumber dari APBN 2015.
Massa aksi berkumpul dan start di depan Kampus STKIP Bima kemudian dengan menggunakan 10 unit SPM dan 1 unit pick up warna hitam dengan No. Pol B 9228 TAL yang dilengkapi dengan sound system dan bendera aliansi bergerak menuju kantor Dinas Pertanian Kab. Bima melewati Jln. Piere Tandean Kel. Mande Kec. Mpunda Kota Bima.
Dalam aksinya, HMI menuntut bagi penegak hukum untuk mengusut tuntas dana  peruntukannya kelompok tani bawang merah,  disalah gunakan penyalurannya. Sidikasi korupsi yang diduga melibatkan banyak orang dalam, dan meminta oknum Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Holti Kultura Kabupaten Bima, Ir M Tayeb mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran tersebut.
Penyaluran dana APBN 17,7 M lewat 100 kelompok tani, dengan sistim  tender yang dimenangkan CV Agro Pratama, untuk 3(tiga) item yakni, 1. Penyediaan bibit bawang merah yang berjenis super pilip/berkualitas baik, dengan harga kontrak Rp3.250.000/100 kg. Kenyataannya  hanya membeli bibit tidak berkualitas Rp700.000-Rp800.000/100kg. Kemudian semestinya 5 ton 250kg setiap kelompok tani, tapi kenyataannya di lapangan hanya diberikan 3ton/1 kelompok tani 2. Untuk obat pestisida, tertulis 500 liter/kelompok, tapi kenyataannya tidak dibagikan sama sekali,  dan 3. Pembagian pupuk kandang, 100 zak pada setiap kelompok tani, namun yang diberikan 80 zak saja perkelompoknya.
Makbud salah satu pengunjuk rasa ini, menilai korupsi dana APBN untuk petani bawang itu, benar-benar merugikan para petani bawang di Bima. Jelas yang bertanggungjawab M Tayeb selaku Kadis yang menyalurkan dana tersebut katanya.
“Seluruh anggota kelompok tani, diarahkan ke salah satu Paslon. Jika tidak mau, maka tidak akan diberikan bantuan, dan dialihkan ke orang lain,” ungkap Makbud yang banyak menginvestigasi ke petani bawang.
Halnya dengan Amirullah, Ketua Umum HMI-MPO Cabang Bima, menyatakan kepada media ini, "Anggaran 17 miliar lebih itu, yang  dikelola dananya oleh dinas pertanian, maka yang mempertanggungjawabkan Kadisnya. Mestinya inspektorat dan BPK, untuk memeriksa dan mengaudit secepatnya. Juga lembaga penegak hukum, baik pihak kepolisian, maupun kejaksaan, lebih khusus KPK RI, untuk segera memproses dan menindak lanjuti  M Tayeb selaku Kadis pertanian. Dan kepada Drs H Bachrudin, M.Pd, Pj Bupati Kab. Bima, untuk segera memanggil dan mencopotnya,” jelas Amirullah dengan kesal.
Setelah melakukan orasi sekitar 1 jam dan tidak ada perwakilan dari Dinas Pertanian Kab. Bima yang menemui massa aksi kemudian aksi berlanjut di Kantor Kejaksaan Negeri Raba Bima, pukul 11.20 wita massa aksi lakukan orasi singkat yang intinya menuntut pihak Kejaksaan  untuk memeriksa Kepala Dinas Pertanian Kab. Bima M Tayeb terkait pengadaan bibit bawang merah senilai 17,7 miliar yang belum di realisasikan serta diduga ada penyimpangan dan juga terdapat pihak-pihak tertentu yang melakukan penyimpangan didalamnya. Pukul 11.30 wita, massa aksi melanjutkan aksi di Kantor DPRD Kab. Bima dan langsung melakukan orasi yang meminta segera menyikapi kasus-kasus yang terjadi di Dinas Pertanian  yang berdampak pada maju mundurnya pertanian di wilayah Kab. Bima.
Massa aksi diterima oleh Wakil Ketua DPRD Kab. Bima, Nukra, S.Sos serta Ketua Komisi II DPRD Kab. Bima Ir. Suryadin dan menyatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Kepala Dinas Pertanian Kab. Bima  M. Tayeb terkait permasalahan tersebut. Setelah mendengarkan penjelasan dari pihak DPRD Kab. Bima tersebut kemudian massa aksi menerima dan membubarkan diri serta berjanji akan tetap mengawal terkait permasalahan tersebut.
“Rangkaian aksi unjuk rasa berakhir pukul 12.30 wita berjalan dengan aman, tertib dengan dilakukan pengamanan oleh 1 unit Sat Lantas, 1 Unit Patmor dan 1 unit Sat Intelkam Res Bima Kota yang dipimpin oleh Iptu Abdul Malik,” demikian penjelasan Iptu Sabri Kasubbag Humas Polres Bima Kota. (Edi Mulyadin)