Jakarta, Media Investigasi
Festival Musik jazz bertajuk Bali Worls Music Festival 2015 untuk
pertama kalinya akan digelar pada 5 dan 6 Desember 2015. Dengan mengambil lokasi di Arma Museum , Ubud, Bali.
Bali World Music Festival(BWMF) yang didukung oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia ini berkelas dunia dan sangat spesial karena melibatkan musisi Finternasional, nasional dan musisi lokal Bali,"Yang semuanya membawa akar dan identitas budayanya masing-masing dalam balutan komposisi musikal," ujar Dwiki Dharmawan saat bincang dengan awak media di kantor Kementerian Pariwisata Jakarta Rabu (2/12)
Dwiki menambahkan, event yang diharapkan bisa berjalan setia tahun itu, dapat dimanfaatkan oleh musisi lokal, untuk menunjukan kepada dunia, bawah kemampuan musikalitas musisi lokal atas musik tradisi sangat mumpuni.
pertama kalinya akan digelar pada 5 dan 6 Desember 2015. Dengan mengambil lokasi di Arma Museum , Ubud, Bali.
Bali World Music Festival(BWMF) yang didukung oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia ini berkelas dunia dan sangat spesial karena melibatkan musisi Finternasional, nasional dan musisi lokal Bali,"Yang semuanya membawa akar dan identitas budayanya masing-masing dalam balutan komposisi musikal," ujar Dwiki Dharmawan saat bincang dengan awak media di kantor Kementerian Pariwisata Jakarta Rabu (2/12)
Dwiki menambahkan, event yang diharapkan bisa berjalan setia tahun itu, dapat dimanfaatkan oleh musisi lokal, untuk menunjukan kepada dunia, bawah kemampuan musikalitas musisi lokal atas musik tradisi sangat mumpuni.
Untuk
menyemarakan, (BWMF) panitia menyiapkan dua panggung, yang sekaligus akan
menjadi ajang kolaborasi. Yang saat bersamaan penonton dapat menikmati dan
menyaksikan eksplorasi musik yang sangat bisa jadi, diklaim tidak dijumpai di
panggung lain.
Sedangkan pementasan di desain secara artistik dan tata panggung yang dibuat untuk merespon tema festival kali ini, akan dipercantik dengan seni video mapping yang dieksplorasi dan diarahkan ke instalasi di panggung.
RBWMF, dikemukakan Dwiki, akan menjadi ajang merayakan cinta, perdamaian dan toleransi via musik, dan juga menjadi salah satu bentuk representasi dari bertumbuhnya regenerasi
musik. "Munculnya generasi baru kaum muda yang bermusik dengan mengambil inspirasi asal usul tradisi yang selama ini sudah banyak dilupakan sehingga sangat layak untuk didorong dan diberi kesempatan untuk tampil dihadapan publik," katanya lagi.
Dipastikan, BWMF akan mempersembahkan perpaduan multi-kultural yang kental melalui penampilan musisi manca negara dan musisi dalam negeri. Selian menyajikan acara tambahan yang edukatif, yaitu Music Workshop. Sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kalangan generasi muda untuk lebih banyak mengenal dan mengeksplorasi khasanahmusik Dunia, Indonesia dan di Bali khususnya.
Workshop terbuka ini akan memberikan kesempatan kepada warga asing untuk mendapat pengetahuan tentang instrumen musik traditional Indonesia dan mancanegara, sehingga diharapkan proses kreatif ini akan merangsang kolaborasi-kolaborasi budaya kedepannya.
Para musisi luar negeri yang sudah dipastikan hadir di even ini adalah Gilad Atzmon, (Inggris),
Kamal Musallam (Jordania) yang akan berkolaborasi dengan Dwiki Dharmawan, dalam grup
.WORLD PEACE TRIO. Perkusionis dan komposer dari Palestina Nasser Salameh, Drummer
terkemuka asal Turki yang bermukim di London Asaf Sirkis, BassistYaron Stavi (Inggris), pemain Glysentar Nicolas Meier (Swiss) akan bergabung dalam Pasar Klewer Project. Lalu ada Eastmania sebuah grup kolaborasi music Timur Tengah dengan Indonesia dan Cina, Balawan Batuan Ethnic, Dewa Budjana, Ivan Nestorman Sasando, Nazar Wildan Saung Angklung Udjo, Sa’at Borneo tak ketinggalan musisi asal Bali lainnya Ayu Laksmi & Svara
Semesta, Planet Bamboo, Tomoca & Persahabatan Project, Bona Alit, Jes Gamelan Jegog, Emoni, Kalimaya dan Lisa Ruing.
Para penampil tersebut akan tampil pada dua panggung di Arma Museum, Ubud, Bali. (Boeyil)
Sedangkan pementasan di desain secara artistik dan tata panggung yang dibuat untuk merespon tema festival kali ini, akan dipercantik dengan seni video mapping yang dieksplorasi dan diarahkan ke instalasi di panggung.
RBWMF, dikemukakan Dwiki, akan menjadi ajang merayakan cinta, perdamaian dan toleransi via musik, dan juga menjadi salah satu bentuk representasi dari bertumbuhnya regenerasi
musik. "Munculnya generasi baru kaum muda yang bermusik dengan mengambil inspirasi asal usul tradisi yang selama ini sudah banyak dilupakan sehingga sangat layak untuk didorong dan diberi kesempatan untuk tampil dihadapan publik," katanya lagi.
Dipastikan, BWMF akan mempersembahkan perpaduan multi-kultural yang kental melalui penampilan musisi manca negara dan musisi dalam negeri. Selian menyajikan acara tambahan yang edukatif, yaitu Music Workshop. Sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kalangan generasi muda untuk lebih banyak mengenal dan mengeksplorasi khasanahmusik Dunia, Indonesia dan di Bali khususnya.
Workshop terbuka ini akan memberikan kesempatan kepada warga asing untuk mendapat pengetahuan tentang instrumen musik traditional Indonesia dan mancanegara, sehingga diharapkan proses kreatif ini akan merangsang kolaborasi-kolaborasi budaya kedepannya.
Para musisi luar negeri yang sudah dipastikan hadir di even ini adalah Gilad Atzmon, (Inggris),
Kamal Musallam (Jordania) yang akan berkolaborasi dengan Dwiki Dharmawan, dalam grup
.WORLD PEACE TRIO. Perkusionis dan komposer dari Palestina Nasser Salameh, Drummer
terkemuka asal Turki yang bermukim di London Asaf Sirkis, BassistYaron Stavi (Inggris), pemain Glysentar Nicolas Meier (Swiss) akan bergabung dalam Pasar Klewer Project. Lalu ada Eastmania sebuah grup kolaborasi music Timur Tengah dengan Indonesia dan Cina, Balawan Batuan Ethnic, Dewa Budjana, Ivan Nestorman Sasando, Nazar Wildan Saung Angklung Udjo, Sa’at Borneo tak ketinggalan musisi asal Bali lainnya Ayu Laksmi & Svara
Semesta, Planet Bamboo, Tomoca & Persahabatan Project, Bona Alit, Jes Gamelan Jegog, Emoni, Kalimaya dan Lisa Ruing.
Para penampil tersebut akan tampil pada dua panggung di Arma Museum, Ubud, Bali. (Boeyil)