Pilkada Kota Depok Berjalan Lancar, Meski Dimas Oky Kecewa
Depok, Media Investigasi
Dalam Pilkada (pemilihan kepala daerah) serentak dilakukan pada tanggal 9 Desember 2015. pemilihan Walikota Kota Depok pun telah dilakukan di berbagai TPS yang ada. Ketua KPU Kota Depok Titik Nurhayati mengatakan pada konpersnya di kantor KPU Depok Rabu, (9/12) bahwa kegiatan pilkada Kota Depok 2015 pada saat pemungutan suara telah dikunjungi pejabat negara dan duta besar.
Dalam Pilkada (pemilihan kepala daerah) serentak dilakukan pada tanggal 9 Desember 2015. pemilihan Walikota Kota Depok pun telah dilakukan di berbagai TPS yang ada. Ketua KPU Kota Depok Titik Nurhayati mengatakan pada konpersnya di kantor KPU Depok Rabu, (9/12) bahwa kegiatan pilkada Kota Depok 2015 pada saat pemungutan suara telah dikunjungi pejabat negara dan duta besar.
Adapun pejabat dan duta besar yang datang: Duta Besar
Inggris dan Australia, Duta Besar Jepang, ada juga Jimmly Asidiq, AM Fatwa
(wakil Ketua DPD RI).
Sementara hasil quick count Pilkada Kota Depok bahwa pasangan Idris-Pradi menang telak. Ketua tim Idris-Pradi, Nuroji dalam hasil hitung cepat timnya, pasangan Idris-Pradi menang 61,93% suara pemilih, sementara pasangan Dimas-Babai 38,07%
"Sampai pukul 15.30 wib, hasil suara diperoleh kami menang atas Dimas-Babai," terang Nuroji saat konpers di Waroeng Betawi Depok, Rabu (9/12).
Informasi dari humas Depok pada Rabu pukul 18.30 wib, yang diterima media ini pasangan calon nomor 2 Kyai Idris Abdul Shomad dan Pradi Supriatna menang dalam Pilkada 9 Desember 2015 menjadi Walikota Depok untuk periode 2016 - 2021 dengan meraih suara sekitar 70 persen dari pemilih di 63 Kelurahan dari 11 Kecamatan yang ada se Kota Depok.
Di tempat lain pasangan nomor urut 1 Dimas Oky Nugroho ditemui di kediamannya di Depok juga menyampaikan pendapatnya bahwa ia menghormati hasil quick count tersebut. "Kami menghargai hasil survei dan menunggu hasil perhitungan resmi dan menyesalkan masih ada masyarakat Depok yang belum tahu ada pilkada ini," ujar Dimas
Dimas Oky Nugroho menginginkan agar Kota Depok lebih baik ke depan. Selain itu Dimas ingin demokrasi yg lebih baik dan fasililitas harus lebih ditingkatkan. "Dan sudahlah hentikan kampanye hitam, yang kita menangkan adalah rakyat Depok yang lebih baik. Saya berharap Depok agar bisa bersatu dan menghindari dari provokasi. Saya yakin kebenaran akan menang dan rakyat Depok bisa kondusif," kata Dimas.
Sementara hasil quick count Pilkada Kota Depok bahwa pasangan Idris-Pradi menang telak. Ketua tim Idris-Pradi, Nuroji dalam hasil hitung cepat timnya, pasangan Idris-Pradi menang 61,93% suara pemilih, sementara pasangan Dimas-Babai 38,07%
"Sampai pukul 15.30 wib, hasil suara diperoleh kami menang atas Dimas-Babai," terang Nuroji saat konpers di Waroeng Betawi Depok, Rabu (9/12).
Informasi dari humas Depok pada Rabu pukul 18.30 wib, yang diterima media ini pasangan calon nomor 2 Kyai Idris Abdul Shomad dan Pradi Supriatna menang dalam Pilkada 9 Desember 2015 menjadi Walikota Depok untuk periode 2016 - 2021 dengan meraih suara sekitar 70 persen dari pemilih di 63 Kelurahan dari 11 Kecamatan yang ada se Kota Depok.
Di tempat lain pasangan nomor urut 1 Dimas Oky Nugroho ditemui di kediamannya di Depok juga menyampaikan pendapatnya bahwa ia menghormati hasil quick count tersebut. "Kami menghargai hasil survei dan menunggu hasil perhitungan resmi dan menyesalkan masih ada masyarakat Depok yang belum tahu ada pilkada ini," ujar Dimas
Dimas Oky Nugroho menginginkan agar Kota Depok lebih baik ke depan. Selain itu Dimas ingin demokrasi yg lebih baik dan fasililitas harus lebih ditingkatkan. "Dan sudahlah hentikan kampanye hitam, yang kita menangkan adalah rakyat Depok yang lebih baik. Saya berharap Depok agar bisa bersatu dan menghindari dari provokasi. Saya yakin kebenaran akan menang dan rakyat Depok bisa kondusif," kata Dimas.
Rupanya dalam pilkada di Kota Depok
ini menurut Dimas Oky, ada temuan yang ditemukan tim suksesnya. "Persoalan
itu sudah saya serahkan kepada panwaslu, 6 koalisi partai besar saya berharap
dan berfikir ke depannya, kita lihat apa ada pelanggaran serius nanti kita
lihat catatan-catatan dari panwaslu," Dimas mengakhiri wawancaranya.(Karmila)