Ru+sak Band, Dari Rumah Sakit Ke Industri Musik -->

Breaking news

Live
Loading...

Ru+sak Band, Dari Rumah Sakit Ke Industri Musik

Thursday 10 December 2015

Ru+sak Band,  Dari Rumah Sakit Ke Industri Musik

Probolinggo, Media Investigasi

  Lesunya industri musik tanah air dan menurunnya evoria ngeband tidak mengurangi anak muda untuk berkiprah di industri musik. Adalah anak- anak muda asal Probolinggo Jawa Timur yang mengusung bender Ru+sak atau rumah sakit band mencoba keberuntungan di jagat hiburan. "Memang benar atmosfir ngeband lagi turun, apalagi industrinya juga lesu kayak gini. Tapi  justru suasana ini peluang buat kita untuk eksis, kalau lagi ramai saingannya malah berat," ujar Amin sang lead kyboard
Ru+sakit ketika bincang dengan awak media di Pisa Cafe Mahakam, Blok M Jakarta Rabu (9/12).
          Ru+sak sendiri lahir 12 September 2011 dengan personil Manis (vokal), Amin(lead kiboard), Dodo (kyboard), Rio (gitar), Teguh (bass), Hendra (drum), Af (gendang) dan Yeye (tamborin). Sebagai gebrakan perdana  Ru+sak melempar album  bertajuk Suntik Cinta.
         "Kami sengaja memberi judul lagu lagu kami dengan istilah istilah rumah sakit, karena setiap hari istilah itu kami dengar. Ketika kami jadikan judul lagi, ternyata pas dan malah terdengar menarik," jelas Amin lead kyboard yang banyak mencipta lagu band yang semua personilnya karyawan rumah sakit umum daerah Probolinggo ini.
        Dengan lagu  Suntik Cinta yang mengusung genre pop dangdut Jawa Timuran, Ru+sak band akan mudah diterima penggila musik dangdut di Tanah Air. "Kami  sengaja mbuat lagu yang enak didengar musiknya dan syairnya mudah dicerna oleh semua lapisan masyarakat," ujar Amin.
        Sekalipun personilnya berprofesi sebagai karyawan rumah sakit tapi biaya operasional tidak menggunakan anggaran tempatnya bekerja tapi ditanggung oleh dr Bambang Agus Suwignyo MM Kes.  Direktur RSUD Mohammad Soleh Probolinggo.
        "Semua pakai duit pribadi saya, jadi nggak masalah saya pindah atau dipindah kemanapun." tandas dr. Bambang. (Boeyil)