Jakarta, Media Investigasi
Bintangi film jebolan ajang pencarian bakat Miss Cellebrity SCTV makin laris di
dunia akting. Terbukti setelah wajahnya berseliweran di layar gelas
televisi sebagai bintang sinetron. Sylvia Fully kini dipercaya sebagai
pemeran utama lewat film layar lebar Harim di Tanah Haram.
"Disini perannya lumayan menantang, aku di sini berperan sebagai anak pemilik pondok pesantren yang harus nikah dengan pengusaha kaya yang memiliki istri banyak dan kemudian dipaksa jadi pelacur," ungkap Sylvia Fully usai nobar di bioskop XXI Epicentrum Kuningan Jakarta Selatan Jumat malam (4/12).
Karena jadi wanita yang dizalimi sang suami dan kemudian jatuh ke pelukan germo papan atas, Sylvia Fully harus berakting menguras air mata. " Di film ini aku harus banyak nangis dan menguras air mata penonton. Ini menantang banget deh," aku mojang Bandung nan geulis ini.
Syutingnya tidak hanya di dalam negeri tapi juga di Mekah dan Turky . Dengan rasa bahagia, Sylvia menceritakan pengalaman syuting di Mekah. “Syuting di Tanah Suci Mekah dan negara Turky jadi tantangan tersendiri buatku. Aku sempat memegang batu Hajar Aswad. Pokoknya perasaannya nggak kebayang dan campur aduk,” kata Sylvia.
Bahkan, Sylvia mengaku ketagihan dan ingin kembali pergi ke Mekah. “Kalau dibilang mau ke sana lagi, ya mau banget. Insya Allah, doakan saja,” tutur Sylvia
Di film Harim di Tanah Haram, Sylvia kebagian peran Pekerja Seks Komersial (PSK). Bagi Sylvia, film Harim di Tanah Haram memiliki pesan moral yang tinggi. “Di film ‘Harim di Tanah Haram’ ini, kita digambarkan bagaimana seseorang itu bisa berubah ke arah yang lebih baik. Ada langkah-langkah untuk berubah. Film ini punya pesan moral yang sangat tinggi.” tuturnya
Soal hijab, Sylvia sekarang ini memang masih mengikuti peran yang ia mainkan. Tapi kedepannya ia belum berani memastikan
"Doakan aja aku segera dapat hidayah, jadi aku bisa segera mengenakan hijab " tutupnya.(Boeyil)
"Disini perannya lumayan menantang, aku di sini berperan sebagai anak pemilik pondok pesantren yang harus nikah dengan pengusaha kaya yang memiliki istri banyak dan kemudian dipaksa jadi pelacur," ungkap Sylvia Fully usai nobar di bioskop XXI Epicentrum Kuningan Jakarta Selatan Jumat malam (4/12).
Karena jadi wanita yang dizalimi sang suami dan kemudian jatuh ke pelukan germo papan atas, Sylvia Fully harus berakting menguras air mata. " Di film ini aku harus banyak nangis dan menguras air mata penonton. Ini menantang banget deh," aku mojang Bandung nan geulis ini.
Syutingnya tidak hanya di dalam negeri tapi juga di Mekah dan Turky . Dengan rasa bahagia, Sylvia menceritakan pengalaman syuting di Mekah. “Syuting di Tanah Suci Mekah dan negara Turky jadi tantangan tersendiri buatku. Aku sempat memegang batu Hajar Aswad. Pokoknya perasaannya nggak kebayang dan campur aduk,” kata Sylvia.
Bahkan, Sylvia mengaku ketagihan dan ingin kembali pergi ke Mekah. “Kalau dibilang mau ke sana lagi, ya mau banget. Insya Allah, doakan saja,” tutur Sylvia
Di film Harim di Tanah Haram, Sylvia kebagian peran Pekerja Seks Komersial (PSK). Bagi Sylvia, film Harim di Tanah Haram memiliki pesan moral yang tinggi. “Di film ‘Harim di Tanah Haram’ ini, kita digambarkan bagaimana seseorang itu bisa berubah ke arah yang lebih baik. Ada langkah-langkah untuk berubah. Film ini punya pesan moral yang sangat tinggi.” tuturnya
Soal hijab, Sylvia sekarang ini memang masih mengikuti peran yang ia mainkan. Tapi kedepannya ia belum berani memastikan
"Doakan aja aku segera dapat hidayah, jadi aku bisa segera mengenakan hijab " tutupnya.(Boeyil)