Anies Baswedan: "Tangkal Aksi Teror, Melalui Pendidikan" -->

Breaking news

Live
Loading...

Anies Baswedan: "Tangkal Aksi Teror, Melalui Pendidikan"

Sunday 24 January 2016

Anies Baswedan: "Tangkal Aksi Teror, Melalui Pendidikan"

Jakarta, Media Investigasi
Peristiwa teror bom pada beberapa hari yang lalu, mengundang pendapat dari para tokoh nasional alumni PII (Pelajar Islam Indonesia), juga secara khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan Ph.D menyampaikan pendapatnya bahwa, “Aksi terorisme itu bisa ditangkal melalui pendidikan”.
Menurut Anies Baswedan bahwa pendidikan sangat berperan penting dan penyebaran paham radikal bisa ditangkal, dan akan lebih efektif ditambah dengan komunikasi yang baik dimulai dari keluarga itu sendiri. “Pendidikan sangat penting, bukan sekedar pada uang, karena pentingnya pendidikan ketika ada masalah bisa dideteksi,” ujar Anies Baswedan, pada konpers pelantikan pengurus Keluarga Besar PII, bertempat di Gedung A, Kemendikbud Jl. Jend. Sudirman, Minggu 17/1.
Turut hadir dalam konpers tersebut antara lain: Nasrullah Larada, S.IP, M.Si selaku Pengurus Besar Keluarga Besar PII, dan Soetrisno Bachir.
Dalam waktu yang bersamaan Nasrullah Larada, pada pelantikan Pengurus Besar Keluarga Besar PII Periode 2015 - 2019 menyampaikan sambutan, bahwa dalam bidang pendidikan, Keluarga Besar PII perlu menaruh perhatian terhadap beragam masalah yang melingkupi dunia pendidikan Indonesia.
Selain itu melalui sumberdaya dan kepakaran yang dimiliki, Keluarga Besar PII dituntut untuk mampu memberikan sumbangsih terhadap arah pendidikan Indonesia ke depan yaitu pendidikan yang berorientasi pada pemecahan masalah (problem solving) dan pemenuhan kebutuhan bangsa. “Sehingga dunia pendidikan kita bukanlah dunia asing yang berjarak dengan apa yang kita butuhkan,” kata Nasrullah.
Nasrullah Larada juga menambahkan, tantangan dunia pendidikan dewasa ini semakin berat dengan hadirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pemberlakuan zona ekonomi pasar bebas untuk kawasan ASEAN yang mulai berlangsung di akhir tahun 2015 ini tidak hanya membuka arus perdagangan barang dan jasa, tetapi juga tenaga kerja profesional asing. Sehingga persaingan kerja akan semakin meningkat. MEA akan semakin menuntut dunia pendidikan untuk semakin adaptif dengan kebutuhan pasar.

Melalui pengalaman di bidang Diklat (pendidikan dan latihan), Keluarga Besar PII diharapkan mampu memberikan kontribusi, terhadap berbagai tantangan yang datang terutama tantangan pendidikan. “Banyak Keluarga Besar PII berprofesi sebagai pendidik, sebagai trainer, fasilitator dan motivator.  Semua itu harus mampu diwujudkan sebagai salah satu modal dalam berkontribusi terhadap masa depan pendidikan Indonesia,” pungkas Nasrullah Larada. (Karmila)