Diduga Permainan Kuota BBM Bersubsidi Di Madura -->

Breaking news

Live
Loading...

Diduga Permainan Kuota BBM Bersubsidi Di Madura

Sunday 3 January 2016

Diduga Permainan Kuota BBM Bersubsidi Di Madura

Madura, Media Investigasi
Pendistribusian BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis solar untuk SPBN (Sentral Pengisian BBM Nelayan) ke Wilayah Madura dari tahun 2014 semakin bertambah, terlihat dijalur pendistribusian Madura, beberapa armada PT. AKR Coorporindo Tbk, terlihat jelas melintas di jembantan Suramadu.
Pemenang tender pendistribusian BBM Bersubsidi Wilayah Jawa, Bali dan Madura, untuk keperluan motor Nelayan belum jelas kuota resmi dari pihak PT. AKR  Coorporindo Tbk, hal ini banyak timbul kecurigaan dari pihak Publik, apakah ada permainan kuota atau memang kebutuhan setiap SPBN berbeda – beda?
Sampai berita ini diturunkan, pihak PT. AKR Coorporindo Tbk, belum bisa dikonfirmasi, dikarenakan Kepala Bagian Pendistribusian masih cuti, pihak Resepsionis, mengatakan, “Kepala pimpinan masih cuti sampai tanggal 4 januari 2016, mungkin bapak bisa datang kembali, atau ada janjian sebelumnya,” terang perempuan berparas cantik di belakang meja reseption di kantor PT. AKR Corporindo Tbk Surabaya.
Pihak LSM LPKP –TA, saat dikonfirmasi, mengatakan, “Mengendus bau tidak sedap, di Selat Madura, beberapa bulan yang lalu, ada berita miring terkait  penangkapan Kapal Motor yang mengangkut BBM jenis solar dari wilayah Madura ke kapal di laut oleh anggota DITPOL AIR Polda Jatim, menurut adanya pemberitaan itu, pada tanggal 26 September 2014, tersangka membawa BBM bersubsidi sebesar 14.000 liter, yang berasal dari SPBN  AKR Banyusangka, Tanjungbumi , Bangkalan, yang menggunakan perahu Sumber Rejeki dan perahu tanpa nama, lalu dipindahkan ke Kapal Sumber Laut, pada saat itu pemilik perahu S, M dan X, belum jelas tindakan hukumnya, sampai saat ini, dari kasus seperti itu PT. AKR Perlu waspada tentang penambahan kuota,” terang M. Effendy, SH ketua umum LSM LPKP-TA di kantornya.
Media ini akan terus konfirmasi kepihak PT. AKR terkait pengajuan pendistribusian BBM bersubsidi ke wilayah Bangkalan dan Sampang supaya masyarakat tidak timbul persepsi yang buruk terhadap pengiriman BBM ke Bangkalan, Madura, karena kuatir ada penyimpangan penggunaan kuota BBM untuk nelayan. (Widodo)