Kinaryosih Merasakan Kepedihan
Jakarta, Media Investigasi
Sebagai seorang ibu muda Kinaryosih merasakan betapa pedih dan sakitnya
ditinggal buah hati tercinta. Karenanya ketika ia mendengar cerita Hamidah,
ibunda Angeline yang dibunuh oleh ibu angkatnya di Bali dan menjadi isu
nasional itu. Saking sedihnya Kinaryosih menangis ketika diminta perannya
sebagai Hamidah saat jumpa pers. "Maaf saya nggak bisa cerita banyak ya,
karena saya nggak kuat dan pedih rasanya kalau disuruh cerita soal sosok ibu
Hamidah yang kehilangan putri tercintanya," ujar Kinaryosih sambil
sesenggukan dan tidak bisa banyak cerita di Dapur Sunda Kamis (7/1)
Kisah pilu Angeline diangkat ke film layar lebar oleh rumah produksi Citra Visual Cinema dengan judul Untuk Angeline.
Usai selamatan dimulainya produksi, syuting langsung dimulai dan mengambil lokasi di kawasan peumahan elit Pondok Indah Jakarta Selatan. Saat proses syuting dihari pertama itu, penulis mendapat kesempatan untuk meliput kegiatan tersebut.
Kinaryosih yang akrab disapa Kinar lagi-lagi tidak kuasa meneteskan air mata saat adegan di mana ia teringat kepada anaknya, Angeline yang telah diadopsi oleh orang lain.
Sementara itu, produser film, Niken Septikasari mengungkapkan adegan pada syuting di hari pertama itu merupakan cerita awal Hamidah bertekad untuk mencari dan bertemu anak kandungnya bernama Angeline.
"Hamidah, ibunda Angeline sebenarnya bekerja di rumah majikan yang baik. Majikan itulah yang membuat Mba Hamidah terinspirasi untuk mencari Angeline," ungkap Niken.
Niken menambahkan, film yang dikerjakan ini merupakan semua cerita nyata yang ia peroleh langsung dari keterangan ibu kandung Engeline, Hamidah.
"Film yang kita buat ini lebih mengungkapkan tentang sosok ibu Hamidah dan kita tidak mau terlalu masuk ke dalam cerita kelam pembunuhan Engeline atau pelakunya," tandas Niken.
Pada proses syuting tersebut tidak hanya pengambilan gambar Hamidah yang diperankan Kinaryosih. Namun, majikan baik Hamidah yakni Dewi (Paramitha Rusady) dan anaknya, Dinda juga dilakukan pada hari pertama syuting.
Kisah pilu Angeline diangkat ke film layar lebar oleh rumah produksi Citra Visual Cinema dengan judul Untuk Angeline.
Usai selamatan dimulainya produksi, syuting langsung dimulai dan mengambil lokasi di kawasan peumahan elit Pondok Indah Jakarta Selatan. Saat proses syuting dihari pertama itu, penulis mendapat kesempatan untuk meliput kegiatan tersebut.
Kinaryosih yang akrab disapa Kinar lagi-lagi tidak kuasa meneteskan air mata saat adegan di mana ia teringat kepada anaknya, Angeline yang telah diadopsi oleh orang lain.
Sementara itu, produser film, Niken Septikasari mengungkapkan adegan pada syuting di hari pertama itu merupakan cerita awal Hamidah bertekad untuk mencari dan bertemu anak kandungnya bernama Angeline.
"Hamidah, ibunda Angeline sebenarnya bekerja di rumah majikan yang baik. Majikan itulah yang membuat Mba Hamidah terinspirasi untuk mencari Angeline," ungkap Niken.
Niken menambahkan, film yang dikerjakan ini merupakan semua cerita nyata yang ia peroleh langsung dari keterangan ibu kandung Engeline, Hamidah.
"Film yang kita buat ini lebih mengungkapkan tentang sosok ibu Hamidah dan kita tidak mau terlalu masuk ke dalam cerita kelam pembunuhan Engeline atau pelakunya," tandas Niken.
Pada proses syuting tersebut tidak hanya pengambilan gambar Hamidah yang diperankan Kinaryosih. Namun, majikan baik Hamidah yakni Dewi (Paramitha Rusady) dan anaknya, Dinda juga dilakukan pada hari pertama syuting.
Film Untuk Angeline ini melibatkan
sejumlah artis seperti Kinaryosih (Hamidah), Teuku Rifnu Wikana (Santo), Naomi
Ivo (Angeline), dan Roweina Umboh (Terry alias Margriet). Paramitha Rusady,
Dewi Hughes, Ratna Riantiarno dan Emma Waroka.
"Kalau tidak ada aral melintang filn ini kata produsernya akan tayang April mendatang," pungkas Kinar. (Boeyil)
"Kalau tidak ada aral melintang filn ini kata produsernya akan tayang April mendatang," pungkas Kinar. (Boeyil)