Tiga Bulan Jabat Kapolda Lampung, Ike Edwin Dapat Piagam Dari MURI -->

Breaking news

Live
Loading...

Tiga Bulan Jabat Kapolda Lampung, Ike Edwin Dapat Piagam Dari MURI

Saturday 9 April 2016

Tiga Bulan Jabat Kapolda Lampung, Ike Edwin Dapat Piagam Dari MURI

Jakarta, Media Investigasi
Kapolda Lampung berusaha keras untuk membangun komunikasi terhadap masyarakat dengan membuka layanan khusus pengaduan dan keluhan di wilayah Lampung.
Dengan langkah menerjunkan anggota Kepolisian di sisi masyarakat agar lebih dekat terciptanya rasa nyaman. Hal tersebut, membuahkan hasil aparat Kepolisian memperoleh sekitar 300 pucuk senjata api dari daerah rawan konflik seperti Mesuji dan wilayah Lampung lainnya.
Drs. Brigjen Ike Enwin, sebagai Kapolda Lampung yang baru beberapa bulan menjabat, rencananya akan memusnakan senjata api dari sitaan warga yang rentan terhadap kericuhan hingga memakan korban.
"Kita telah sebarkan anggota kepolisian dimana-mana dan saya baru tiga bulan menjabat, saya katakana, saya putra daerah, kalau saya mendapatkan 1000 pucuk senjata akan saya musnakan," Katanya di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu, 2 April 2016.
Aksi pendekatan pelayanan terhadap wargalah (soft power) secara aktif  pihak Kepolisian Lampung menerima piagam dari  Museum Record Indonesia (MURI).
Rencana ke depan Ike Edwin akan mengajak Preman, Bupati, Korem dan tokoh masyarakat setempat untuk tidur bersama di daerah rawan kerusuhan.
"Kita akan tidur di tanah Mesuji dan mengajak Preman, Bupati, Korem di sana," Ujarnya di hadapan pewarta.
Dia juga menambahkan, Kapolda Lampung beserta jajarannya lebih aktif turun ke masyarakat bukan sebaliknya masyarakat yang datang ke kantornya. Bahkan tiap Minggu pihaknya membuka layanan khusus terhadap masyarakat guna menekan angka kriminal.
" Bukan masyarakat yang datang ke saya, malah saya yang datang ke tengah masyarakat," Jelasnya usai mendapat gelar Muri di Balairung Jaya Suprana Institut.
Penyerahan penghargaan MURI juga di hadiri oleh Kepala BIN Sutiyoso, Pengamat Sosial, Komnas HAM, tokoh masyarakat adat, Pengamat hukum dan penyerahan piagam dipandu oleh Jaya Suprana.
Sementara, dalam kesempatan yang sama Kepala BIN Sutiyoso juga melakukan pendekatan humanis kepada warga pada saat terjun di berbagai daerah rawan konflik. Menurutnya sikap yang diterapkannya dengan cara "soft power" akan lebih efektif mengurai masalah.
"Poso saya kira sulit. Mati adalah jihad, jalan soft power kita coba," Pungkasnya dihadapan penerima MURI.
Mantan Pangdam Jaya itu juga optimis bahwa ke depannya dalam hitungan bulan ketegangan di Poso akan usai.
"Mudah-mudahan 1 bulan hingga 2 bulan selesai. Itu aja dalam sebulan, 2 bln kita lihat aja," Tambah Sutiyoso .
Penyerahan penghargaan MURI juga di hadiri, Pengamat Sosial, Komnas HAM, Akademisi, Tokoh masyarakat adat, Pengamat hukum dan penyerahan piagam dipandu oleh Jaya Suprana. (Didi Wijayanto)