WARGA SINJAI KELUHKAN PEMASANGAN LISTRIK BODONG -->

Breaking news

Live
Loading...

WARGA SINJAI KELUHKAN PEMASANGAN LISTRIK BODONG

Wednesday 21 September 2016

WARGA SINJAI KELUHKAN PEMASANGAN LISTRIK BODONG

Sinjai, Media Investigasi- Pemkab Sinjai kembali mencoreng nama baiknya di mata masyarakat, soalnya oknum yang berinisial Nas mengaku kepada warga, sebagai mitra PLN di Sinjai yang bisa mempercepat penyambungan listrik dan langsung menyalSH)

Mendengar kabar berita, beberapa anggota masyarakat yang tidak pernah menikmati aliran listrik rumahnya, kontan menyetujui, padahal listrik yang dipakainya berlabel dari PLN ilegal alias tidak resmi.

Nawir, 39 th, salah satu Warga Kalamisu, Desa Aska Kec. Sinjai Selatan, dan Sawile, 40, diantaranya Warga Desa Bontokatute, Kec.Sinjai Borong, masing-masing resah dan kecewa berat atas kelakuan oknum yang bebas beroperasi di Kab. Sinjai.

Pemasangan listrik ke warga di bandrol beragam , tergantung tingkat kesulitan  yang akan dipasangkan. Mendengar kata jutaan pun warga tak urung untuk melakukan pemasangan, hingga antri bergilir  untuk dipasangkan.

Warga Kalamisu dan Bontokatute untuk biaya pemasangan kwh, serta uang administrasi yang di pungut oleh oknum PLN Sar, serta Kalamisu berinisial Nas di Kec. Sinjai Borong, antara Rp 3(tiga)juta hingga Rp 4,5 juta per kwh.

Anehnya, warga sudah membayar berbula-bulan, namun kwh (aliran listrik)yang di janjikan itu, belum juga terpasang. Tak hayal dua Warga Sinjai itu datang mengadu ke pihak wartawan media ini untuk dipublikasikan.

Menurut Sawile, di Bontokatute jumlah peminat pemasangan listrik PLN yang sudah terdaftar menjadi  87 rumah, pada tahun 2014 hingga akhir 2015 lalu, bila di akumulasi pada tiga dusun sudah mencapai 250 rumah. “Kami warga di sini, sangat dirugikan. Masa pemerintah daerah tidak memberikan arahan, dibiarkan tersesat,” ungkap Sawile.

Sementara itu, berdasarkan pantauan tim wartawan media ini, banyaknya warga yang berbondong-bondong mendaftar membuat sang oknum dengan bebas tentukan tarif, untuk biaya pemasangan. Misalnya, oknum Sar, Am, dan Sah dengan modus mendatangi warga, dengan seenaknya.

“Warga memang sudah mengadu ke DPRD Sinjai, dan memang ada anggota dewan yang sudah mendatangi pihak PLN setempat, namun belum ada realisasinya,”  beber Sawile. (Awaluddin Umar, SH)