FILM JADIKAN PENDALAMAN KARAKTER AGAMA -->

Breaking news

Live
Loading...

FILM JADIKAN PENDALAMAN KARAKTER AGAMA

Sunday 12 March 2017

Ayushita mengaku bisa menambah ilmu agama Islamnya. 

Jakarta, Media Investigasi- Main film tidak selamanya mengejar materi, tapi ada hal lain yang bisa memuaskan batinnya. Setidaknya hak itu terjadi pada diri artis cantik Ayushita. Merasa ilmu agamanya belum mumpuni,  maka ia pun terus mencarinya. 

Kali ini Ayushita belajar pendalaman agama Islam lewat film Bid’ah Cinta. Dalam film produksi Kaninga Pictures itu, Ayushita mengaku bisa menambah ilmu agama Islamnya. Semua itu berkat perannya  sebagai Khalida, wanita muslimah yang mencintai seorang lelaki, yang terbentur restu orangtuanya.

ayushita-3“Di film ini, aku berperan sebagai Khalida. Dia anak seorang haji, salah satu orang yang keluarganya dipandang baik di lingkungan rumahnya. Memang film ini mengangkat keberagaman Islam. Dan film ini ingin membuka  mata bahwa Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke dengan segala perbedaan yang ada”, papar Ayushita saat acara press confrence film ‘Bid’ah Cinta’, di XXI Metropole, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/3/2017).

Gadis   kelahiran Jakarta, 9 Juni 1989 ini menambahkan, “Saat reading dan mempelajari materi peran,  aku bisa tanya sama pemain lain dan seorang ustad. Dan aku melakukan observasi ke pesantren juga. Tapi lebih kepada sharing aja sih”, tambah bintang film Langit Biru dan Bukan Bintang Biasa ini.

Pemilik nama lengkap Ayushita Widyartoeti Nugraha, itu mengaku beruntung, artis-artis yang mengisi peran di film ini pernah mengalami atau mengenyam pendidikan di pesantren. “Jadi aku belajarnya yah tanya langsung aja. Lebih ke internal tim filmnya. Beruntung banget”, ungkap alumnus London School of Public Relations (Performing Arts).

Buat Ayu mendalami ilmu agama saat proses pendalaman karakter dalam film tersebut.  Tentu berdampak pada pribadinya. “Jadi pekerjaan ini manfaat banyak buat aku, jadmenambah ilmu religi aku”, aku pemilih single Tuhan Beri Aku Cinta ini.

Ayu menambahkan “Bermain dalam film ini sebenarnya tantangan buat saya. Film ini menceritakan ada perbedaan aliran kepercayaan antara dua orang yang tengah jatuh cinta. Meski Khalida dengan Kamal sudah saling jatuh cinta, namun karena berbeda keyakinan akhirnya percintaan itu penuh polemik”, jelas Ayu ramah.

Ia mengakui soal agama di Indonesia masalah yang sensitif, salah sediikit bisa berabeh. Tapi setelah membaca keseluruhan cerita, ternyata alur film ini sangat indah. “Jadi mungkin bisa membantu persepsi-persepsi dari penonton kita yang sudah menghakimi duluan pada saat awal cerita. Film ini bisa mengubah pola pikir jadi tidak emosional. Ditonton, diresapi, dipahami, hingga akhirnya kita bisa sama-sama melihat keindahan ceritanya”, terang Aktris Terbaik di ajang Indonesian Movie Awards 2014 berkat film yang dibintanginya ‘Why They Don’t Talk About, When They Talk About Love’.

Sebelum proses pembuatan film, Ayu mengaku banyak melakukan penelitian dengan banyak berhubungan dengan keluarga santri. “Jujur saja, saya memahami ‘Bid’ah’ saat main film ini. Ternyata tidak semengerikan yang orang-orang bahas. Bid’ah adalah sesuatu yang nggak dilakukan pada zamannya. Bukan sesuatu yang berkonotasi negatif, dan film ini ingin menunjukkan itu”, kata Ayu menegaskan.

‘Bid’ah Cinta’ berkisah tentang hubungan asmara antara Khalida yang diperankan Ayushita, dan Kamal (Dimas Aditya), yang terbentur restu kedua orangtuanya karena memiliki latar belakang agama Islam yang berbeda. Tak hanya menggambarkan mengenai perbedaan keyakinan agama Islam, film yang skenarionya dikerjakan Ben Sohib, Zaim Rofiqi, dan Nurman Hakim ini menekankan pada pentingnya toleransi dalam bermasyarakat.

Film arahan sutradara Nurman Hakim yang diproduseri Willawati ini dibintangi Ayushita, Dimas Aditya, Ibnu Jamil, Tanta Ginting, Alex Abbad, Dewi Irawan, Karlina Inawati, Jajang C Noer, Ronny P Tjandra, Yoga Pratama, Ade Firman Hakim, Norman Akyuwen, Khiva Iskak dan Wawan Cenut. Film ini tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 16 Maret 2017.

Penulis: Buyil
Editor: Rosyid