China Janji Tingkatkan Investasi -->

Breaking news

Live
Loading...

China Janji Tingkatkan Investasi

Thursday 21 September 2017

Menurut Nurdin, banyak keunggulan yang dimiliki Provinsi Kepri sehingga segala peluang bisa diinvestasikan.

TANJUNGPINANG, MEDIA INVESTIGASI.COM- Gubernur Kepri, H. Nurdin Basirun menjelaskan rencana pembangunan sejumlah infrastruktur ke Pemerintah Jembatan Batam-Bintan (Babin) serta pelabuhan-pelabuhan berkapasitas besar dijelaskan menjadi potensi besar untuk diinvetasikan. Karena prospeknya cerah dan akan sangat menguntungkan semua pihak.

"Kabarin investor dari China, banyak peluang investasi yang menjanjikan di Kepulauan Riau, membutuhkan investasi di sektor infrastruktur, pariwisata dan kemaritiman," kata Nurdin saat menerima kunjungan Konsulat Jendral Republik Rakyat China di Medan Sun Ang, di Ruang Kerja Gubernur, Istana Kota Piring, Pulau Dompak, Tanjungpinang.

Menurut Nurdin, banyak keunggulan yang dimiliki Provinsi Kepri sehingga segala peluang bisa diinvestasikan. Dunia pariwisata yang sedang tumbuh bisa menjadi pilihan untuk investasi. Sektor kemaritiman, menurut Nurdin punya peluang yang sangat luas. Bisa di sektor pariwisata bahari, minyak dan gas, dan bidang perikanan.

"Kepri membuka diri kepada investor China untuk terus berinvestasi pada berbagai bidang. Kami siap membantu jika ada hambatan, regulasi akan dibuat semudah mungkin sehingga investor dari China nyaman berinvestasi di Kepri,” ujar Nurdin.

Luas wilayahnya yang 96 persen yang merupakan lautan menyimpan potensi yang besar. Pulau yang banyak,  air laut yang jernih dan bersih serta karang-karang yang indah merupakan sebuah anugerah yang jika dikelola dengan baik akan memberikan sumber pemasukan bagi Kepri.

Untuk dunia usaha, Gubernur menegaskan kondisi keamanan di Kepri ini cukup kondusif, aman dan bebas dari berbagai macam ancaman.  Aparat keamanan memberi perhatian besar untuk kelancaran usaha di daerah ini.

Dari segi budaya di Kepri hampir sama dengan kebudayaan China karena populasi di Kepri hampir sebagin besar merupakan etnis China. Tempat ibadah, kuliner ada akan memudahkan kerja sama antar kedua pihak.

"Berwisata  ke Kepri akan mendapat pengalaman lebih dan pasti ingin terus datang lagi," kata Nurdin.

Memang laju pembangunan infrastruktur di Kepri tidak selaju China. Apalagi jika melihat pembangunan jalan, jembatan, bandara, kereta api dan infratruktur lainnya. Tapi daerah-daerah di Kepri terus membangun infrastruktur menjadi lebih baik dan mendorong pergerakan ekonomi masyarakat.

Menurut Nurdin, keberadaan Jembatan Batam-Bintan dan pelabuhan peti kemas, akan membuat ekonomi Kepri tumbuh dan berkembang semakin baik. Pihak yang berinvestasi, diyakini Nurdin akan puas dan bisa mengembangkan investasinya ke banyak sektor.

"Investor dari China pasti banyak yang berminat di sektor ini," jelasnya.

Mantan Bupati Karimun dua periode ini juga berterima kasih karena telah banyak investasi dari China yang masuk ke Kepri, hanya saja baru terpusat di Kota Batam. Dia berharap  pada masa mendatang pemerintah China dapat meningkatkan investasinya di Kepri bukan hanya di Batam tapi juga di daerah lain.

"Terus dan tingkatkan investasi pada berbagai sektor di wilayah Kepulauan Riau. Investasi yang bisa saling menguntungkan,  yang bisa membuat kita sama-sama hidup dan sama-sama tumbuh," pesan Nurdin.

Pada kesempatan yang sama Konjen China Sun Ang menjelaskan fungsi dari Konsulat Jendral yang ada di Medan salah satunya adalah melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan negara penerima di bidang perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan.

"Jadi sangat jelas kalau kunjungan ke Provinsi Kepri ini selain melihat investasi China yang telah berlangsung lama juga untuk melihat peluang-peluang lain untuk meningkatkan investasi yang telah ada sebelumnya," ujar Sun Ang.

Menurut Sun Ang, pihaknya sudah melakukan peninjauan beberapa tempat investasi khususnya di Batam. Secara umum dia menilai kondisi usaha cukup baik dan prospek ke depannnya cukup bagus. Banyak investor yang ditemui mengatakan  sangat ingin menambah nilai investasinya namun masih ragu karena saat ini berbelitnya regulasi yang diterapkan pemerintah setempat serta pemerintah pusat. (mi*/sp)