Buaran Rancang Kampung Pecak Icon Kuliner Khas Betawi -->

Breaking news

Live
Loading...

Buaran Rancang Kampung Pecak Icon Kuliner Khas Betawi

Sunday 29 October 2017

“Jadi ini wacana warga yang ingin mengangkat Buaran menjadi Kampung Pecak, mengingat banyaknya pengusaha pecak yang ada di Buaran,” ungkap Lurah Buaran, Umar Dhani.

Tangsel, MEDIA INVESTIGASICOM- Wacana 'Kampung Pecak Kelurahan Buaran' mencuat dari keinginan warga setempat yang ingin mengangkat serta mengenalkan jenis olahan kuliner betawi sayur pecak khas Kampung Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).


“Jadi ini wacana warga yang ingin mengangkat Buaran menjadi Kampung Pecak, mengingat banyaknya pengusaha pecak yang ada di Buaran,” ungkap Lurah Buaran, Umar Dhani.


Rencana menjadikan Kampung Pecak sebagai ikon wilayah ini serius direalisasikan dengan tahapan awal berkoordinasi dengan dinas terkait dan warga setempat. Koordinasi juga untuk memastikan tempat lahan dan pengelolaannya.


"Kalau kita lihat juga pecak khas Buaran itu ada Pecak Ikan Mas, Mujair dan Lindung. Kalau untuk penjualnya sudah banyak, ada di Jalan Ampera menuju Kodiklat, depan pom bensin Viktor yang dekat Sekolah Islam Global, terus ada lagi di deket Indomart Buaran, sekarang nambah lagi di Serpong Terrace, sekitar tiga lah pengusaha pecak yang sudah gede mah,” rincinya.


Dengan adanya Kampung Pecak, tentunya anak muda di kawasan Buaran diharapakan bisa berpartisipasi melestarikan budaya masakan pecak khas Buaran seperti turut serta membuat pecak lantaran Pecak Buaran memiliki rasa dan bumbu khas beda.


“Kalau keunggulannya ada dirasa, karena bumbunya beda dan kalau kita lihat jam makan siang, juga banyak pejabat yang makan pecak disini,” katanya.


Ketua Umum Bamus Tangsel, Julham Firdaus dalam tanggapannya; Menurutnya bagus, dan mensuport dengan judul Kampung Pecak Kelurahan Buaran ini. "Ini memang makanan sudah langkah dan saya melihat seorang Lurah ini memang sudah diluar rana birokrasi, tapi ia sebagai seorang putra lokal yang paham dengan materi yang pas dengan kota Tangsel," tuturnya.

Dia memberikan kritikan dengan program dari Pemkot Tangsel yang dirasa masih membingungkan dalam hal membudayakan ikon kota, dan mempertanyakan apakah selama ini hanya menjalankan 'konsultan politiknya'. Lanjutnya, jikalau pemkot selama ini telah menjalankan program budaya Tangsel pastilah hal itu akan 'diangkat'. "Saya tidak membatasi kog budaya kota Tangsel, tapi alangkah sejuknya jika di saat ini, pejabat maupun pemimpin Tangsel tidak berbicara dari mana dia berasal, tapi musti diingat Tangsel ini tidak terlepas dari Betawinya, seperti lenong. Pernah ngga liat di pemberitaan-pemberiraan, Tangsel apa ikonnya, sampai detik ini tidak ada. "Saya masih lihat ondel-ondel masih ngecrek di jalanan, seni silat betawi juga masih minim sosialisasi undangannya termasuk lahan pertemuannya, Milad Silat kemarin saja masih di lokasi lahan bakar sampah, dan bayar tenda kurang, ini ada apa," ucapnya miris.


Sekretaris Kecamatan Serpong, Supriyadi ;

Pada intinya sangat mendukung dengan adanya kampung Pecak. "Warga disana memang sudah terkenal dengan khas nya, seperti pecak Pak Amil, pecak Bu RW, dan hal itu juga sudah kita suguhkan saat pelaksanaan MTQ tingkat Tangsel beberapa waktu lalu," katanya.

Tinggal bagaimana pengemasannya nanti dalam berbagai event kegiatan maupun pameran akan kita dorong untuk bersaing dengan sajian kuliner dari luar wilayah kelurahan Buaran khususnya, dan kecamatan Serpong pada umumnya. "Nanti akan kita bantu pembinaan berkelanjutannya, dengan stakeholder terkait," pungkasnya.(Sg/Br)