Paud Islam Cikal Harapan 2 BSD Tumbuhkan Rasa Empati Dengan Bersilaturahmi -->

Breaking news

Live
Loading...

Paud Islam Cikal Harapan 2 BSD Tumbuhkan Rasa Empati Dengan Bersilaturahmi

Saturday 14 October 2017

Rombongan Paud Islam Cikal Harapan 2, dalam kesempatan tersebut antara lain Dra. Kamsanah HMD, selaku Ketua Yayasan Permata Sari, Muhendro dan Ari selaku Ketua dan Wakil Cabang Permata Sari, Yulidar Hakim selaku Ketua Bidang Pendidikan Yayasan, Siti Aisah selaku Kepala Sekolah Paud Islam Cikal Harapan 2, Ketua Forum Komunikasi Orang tua dan Guru (F-Kom G), Lusiana Hasanati, Pengurus F-KomG, murid dan guru-guru Paud Islam Cikal Harapan 2.

Tangsel, MEDIA INVESTIGASI.COM- 
Guna menumbuhkan rasa empati dan kebersamaan pada anak-anak di wilayah sekitarnya bahwa masih banyak yang lebih membutuhkan, sekolah Paud (Pendidikan Anak Usia Dini) Islam Cikal Harapan 2 BSD Serpong lakukan kunjungan silaturahmi ke  Paud Nurul Iman yang sedang mengalami keterbatasan dana, di Jalan Hutama Karya Gang H. Saad RT 02 RW 01 Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (13/10/2017).

Rombongan Paud Islam Cikal Harapan 2, dalam kesempatan tersebut antara lain Dra. Kamsanah HMD, selaku Ketua Yayasan Permata Sari, Muhendro dan Ari selaku Ketua dan Wakil Cabang Permata Sari, Yulidar Hakim selaku Ketua Bidang Pendidikan Yayasan, Siti Aisah selaku Kepala Sekolah Paud Islam Cikal Harapan 2, Ketua Forum Komunikasi Orang tua dan Guru (F-Kom G), Lusiana Hasanati, Pengurus F-KomG, murid dan guru-guru Paud Islam Cikal Harapan 2.

Dalam keterangannya kepada awak media, Kepala Sekolah Paud Islam Cikal Harapan 2 BSD, Siti Aisah, bahwa ini merupakan silaturahmi kerjasama Paud-Paud yang membutuhkan bantuan.

Menurutnya, sebagian dana BOP dari pemerintah kepada Paud Islam Cikal Harapan 2 disalurkan kembali ke Paud-Paud yang mengalami keterbatasan dana. Dituturkannya bahwa selain itu dana ini juga berasal dari 'Kencrengan' dari anak-anak sampai 11 juta selama dua bulan, serta jual voucher ke orang tua murid terkumpul 4 juta. Hal ini diharapkan, enumbuhkan rasa empati dan kebersamaan pada anak-anak bahwa di wilayah sekitarnya banyak lho yang membutuhkan dari dia," jelasnya.

Anak-anak dapat menyaksikan langsung tempat sekolah mereka (Paud Nurul Iman), lain dengan yang biasa dilakukan turun maupun naik ke mobil, kalau mereka jalan kaki dan dengan kondisi seperti ini, menjadi motivasi penyiapan mental.

Sistem pengawasan guru sendiri bagaimana dijelaskan, perbandingannya sekitar 1:10, satu kelas ada sepuluh anak dan saat ini ada 90 anak dengan 9 kelas, karena apa, biar pengawasan guru terhadap anak agar lebih maksimal dan optimal.

Demikian pula penyampaian Kamsanah, menyatakan apresiasi dan cukup baik dengan kepedulian dari Paud Islam Cikal Harapan 2 Cabang BSD. "Maksud kita ini biar berimbas kepada sekolah-sekolah besar lain," ucapnya. Dirinya juga menjabarkan bahwa sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No 59

"Kita tidak bisa menuntut terlalu banyak, harus angkat topi dan salut kepada Ibu RT dengan membuat seperti ini, kita berani berharap Insya Allah kedepan akan lebih baik," katanya.

Kamsanah, yang juga menjabat sebagai salah satu Pembina Pengurus Pusat Himpaudi, menceritakan keberadaan tentang pengalaman saat berkeliling Indonsia.

" Saya sudah keliling Indonesia sampai ke perkebunan Kelapa Sawit di Parakan sana, lebih parah dari kesadaan disini.

Lanjutnya, kepedulian yang seperti ini harus terus tetap dikembangkan, sekaligus motivasi agar eksistensi keberadaan Paud, karena 25-30 tahun yang akan datang, mereka itu yang menjadi pemimpin.

Dorongannya jika pelaksanaan bila sejauh ini on the track kita dukung, kreativitas para guru. "Karena yayasan kita setiap tahun, tiga orang di umrahkan, biar mereka bangga, senang, walau gaji tidak seberapa karena tiap UMR daerah berbeda yang ada di naungan yayasan kita ( DKI, Banten, Jawa Barat)," ujarnya.

Dan dari Kepala Sekolah Paud Nurul Iman, Supriyatin Ningsih mengatakan bahwa awal rencananya betapa banyak masyarakat sekitar harusnya anak usia dini sudah masuk Paud atau SD, namun belum bersekolah.

"Alhamdulillah memasuki 8 tahun ini sudah mulai terkikis, niatan saya berbagi ilmu kepada masyarakat sekitar RT, remaja, orangtua, untuk bangkit memperhatikan  anak-anak kita," ucapnya. Karena beberapa kali mengikuti seminar (seperti Heri Risman), menyentuh hati, dan melihat, betapa anak-anak usia dini harus benar-benar modal utama yang harus diperhatikan," ucapnya.

Kita selalu berpindah tempat, mulai di teras rumah, sewa tempat/kontrak, yang disini memasuki dua tahun dan itupun tidak menekankan wali murid harus membayar. Saat ini Paud Nurul Iman mempunyai 5 guru termasuk dirnya. Sekaligus cara penggajiannya berdasar prosentase wali murid yang mau membayar.

Hal ini ia merasa enjoy saja bila ada bau kotoran hewan peliharaan kambing yang ada disekitarnya. :Habis bagaimana lagi", katanya.

Ia berterusterang, terkait BOP dari semenak tahun 2013 hingga yang terakhir di 2016 sudah dapat dirasakan, namun tahun ini 2017 belum mendapat,  karena menurut dinas ada kesalahan pendataan, dan dari satu kecamatan Setu, hanya disini yang belum dapat.

"Saya tidak mau mempermasalahkan, toh Allah yang mengatur, cuma fokus saya pengembangan sebagai guru, dan tidak pernah berpikir pemerintah mau menyumbang apa tidak," katanya.

"Bahagia dan rahmat sangat besar bagi dirinya atas kedatangan Cikal Harapan 2 karena selama ini kita bersama Bunda-bunda Paud yang rela dibayar seadanya," tuturnya.

Perlu diketahui, selain memberikan sumbangan buku, makanan, pakaian, serta uang, Paud Islam Cikal Harapan 2 BSD juga menyatuni beberapa anak yatim dan ibu-ibu lanjut usia warga sekitar Paud Nurul Iman berada. (Sg/Br)