Kemenpora Gelar Kegiatan Lintas Pemuda Agama -->

Breaking news

Live
Loading...

Kemenpora Gelar Kegiatan Lintas Pemuda Agama

Thursday 23 November 2017

Kota Serang, (MI)- Dalam rangka mempererat tali silahturahmi antar umat beragama, Kemenpora mengelar Kegiatan Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci, di Gelanggang Olahraga Remaja (Gor), Stadion Msulana Yusuf, (21/11) Kota Serang, Banten.

Kegiatan tersebut diawali dengan membaca doa oleh para pemuka agama masing masing, dimulai dari agama Islam, Kristen protestan, Katolik, Budha, Hindu dan Konghucu. Selanjutnya para pemuka agama ini pun membacakan serta menterjemahkan kitab sucinya masing-masing.

Asisten Deputi (Asdep) Peningkatan Iptek dan Imtak Pemuda, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Esa Sukma Wijaya mengatakan, Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GMPKS) mengemban tanggung jawab menyatukan pemuda dan memupuk kebhinekaan tanpa memandang suku, ras dan agama. Kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari rangkaian Kirab Pemuda 2017 yang tengah digelorakan Kemenpora di 34 kabupaten/kota di Indonesia.

“Ini langkah awal Kemenpora meningkatkan partisipasi kaum muda dalam kegiatan keagamaan. Di saat bersamaan, ada momen Kirab Pemuda 2017, di mana para pemuda dari 34 provinsi dengan latar belakang keyakinan agama yang berbeda-beda sedang berkumpul menyuarakan semangat berani bersatu di tengah kebhinekaan. Tentunya, ini menjadi saat yang tepat untuk menumbuhkan semangat saling menghormati ditengah perbedaan keyakinan yangada,” Kata Esa Sukma Wijaya.

Lanjut, Esa mengatakan Berdasarkan data BPS tahun 2009-2015, tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan keagamaan tiap tahun semakin menurun. Dari 67,18% pada tahun 2009, menurun 51,72% pada tahun 2015. Satu sisi ini hal yang memprihatinkan, tapi di satu sisi lain ini menjadi pendorong pemerintah untuk turut andil meningkatkan partisipasi pemudadalam kegiatan keagamaan.

"GPMKS bisa dilaksanakan oleh kementerian/lembaga lainnya, pemerintah daerah, organisasi kepemudaan dan keagamaan hingga lingkungan masyarakat dan keluarga. Karena masa depan bangsa ini ditentukan oleh kesadaran kolektif, termasuk pemuda, terhadap penguatan keyakinan agama masing-masing dalam bingkai NKRI yang senantiasa dijiwai dengan nilai-nilai religius," Ungkapnya.

Sementara menurut Yusup Soufi, Kabid Pengembangan dan Pemberdayaan Pemuda Dispora Provinsi Banten, mengatakan, peran pemuda dalam berbangsa dan bernegara sangatlah strategis, maka menurutnya harus terjalin persatuan dan kesatuan antara semuanya. Saya berharap, selain kerukunan antar umat beragama semakin membaik, juga seluruh pemuda Indonesia, khususnya di Banten dapat lebih menjalin persatuan tanpa melihat suku, agama dan budaya,” katanya.

Yusup menambahkan, Pemuda yang menjadi ujung tombak untuk meraih kemerdekaan, pemuda mempunyai peran strategis dalam keberlangsungan berbangsa dan bernegara. Kita hidup ditengah tengah keberagaman, dari mulai keberagaman budaya hingga agama. Melalui giat ini semoga dapat  mempersatukan pemuda, kita semua harusmerespons baik kegiatan ini, ungkapnya.
(mi/gm)