BPBN Bentuk Team Fasilitasi FPRB Di Banten -->

Breaking news

Live
Loading...

BPBN Bentuk Team Fasilitasi FPRB Di Banten

Wednesday 6 December 2017

Serang, (MI)- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginisiasi pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) di Kota Serang, Provinsi Banten, di Hotel Horison Ratu, (05/12) Jln. Abdul Hadi No.66 Kota Serang.

ASDA I Provinsi Banten Anwar Mas'ud mengatakan kegiatan forum ini adalah memfasilitasi pembentukan forum pengurangan resiko bencana di daerah khususnya di Provinsi Banten.

"Forum ini bertujuan mensinergikan potensi artinya penggiat kemanusian bagaimana di beri wadah dalam satu forum. dengan adanya Forum Ini bisa bersinergi, tentu efektifitas  pelaksana bisa berjalan dengan baik," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Masyarakat, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Dr. Raditya Jati, S.Si, M.Si, mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana hanya sebatas memfasilitasi untuk terbentuknya forum tersebut, sementara untuk kelanjutannya diserahkan kepada pemerintah daerah.

"Kesiapan masyarakat untuk penanggulangan resiko bencana ini masih minim, melalui dibentuknya forum ini diharapkan bisa meningkat. Nanti setelah dibentuk, kelanjutannya seperti apa, itu tergantung Pemerintah Daerahnya" ujarnya.

Raditya melanjutkan partisipasi masyarakat sangatlah dibutuhkan sebagai garda terdepan dalam membantu pemerintah dalam menangani korban bencana alam. Melalui partisipasi masyarakat, diharapkan dapat mengurangi jumlah korban jiwa dan materil.

"Membantu sesama manusia sudah menjadi kewajiban kita untuk saling membantunya. Apa lagi mereka yang terkena bencana alam. Sudah seharusnya kita turun memberikan bantuan baik tenaga maupun meteril.

Raditya menjelaskan, Inisiasi ini bertujuan agar masyarakat Banten memahami bahwa mereka tinggal dikawasan yang rawan bencana. Karena itu, warga harus tanggap dengan bahaya yang setiap saat mengancam diwilayahnya. Jadi bagaimana masyarakat Banten harus siap siaga dalam menghadapi bencana."Forum tersebut akan menjadi langkah awal bagi masyarakat untuk dapat siap siaga sekaligus berpartisipasi dalam penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab semua sektor, dari unsur Lembaga Usaha, LSM dan Media," tuturnya.

Selain itu juga, Raditya berharap pihak dari media bisa terlibat, karena ia berpendapat pintu pembelajaran kepada masyarakat adalah media. Dan yang harus dilakukan media adalah informasi kesiapan.

"Artinya bagaimana masyarakat Banten bisa siap menghadapi bencana dengan bentuk sosialisasi dengan masyarakat Banten yang tinggal di daerah rawan bencana. Seperti di bantaran sungai yang rawan banjir, juga informasi simulasi tsunami kepada masyarakat yang berada dipesisir pantai ketika terjadi bencana mereka harus seperti apa", ungkapnya. (mi/gm).