Pandeglang, (MI)- Para pengurus dan anggota Kelompok tani Kampung Kadu Baleor, Desa Parumasan, Kecamatan Cipecang ,Ketua Poktan Kapung Kadu Baleor Desa Parumasan Kecamatan Cipecang, Sardi membenarkan menjual satu unit traktor tangan bantuan dari Kemende PDTT dijual oleh nya.
Ketika di kompirmasi terkait pejualan traktor tangan bantuan dari pemerintah untuk kelompok yang ada di desanya berusaha menghidar dari awak media dan ketika di hubungan lewat telepon ( HP) mengatakan “urusan apa kalian kalau saya menjual traktor tersebut telah di berikan pemerintah untuk kelompok saya mau saya jual atau diapakan tidak ada urusan dengan kalian silahkan mau lapor kemana saya tunggu “ ujar Sardi liwat Hp nya.
Menurut anggota kelompok di hubungi awak media mengatakan “memang ketua menjual traktor kepada orang Kecamatan Cisata lokasi tepat nya saya tidak tahu, menurut impormasi yang saya dapat di jual seharga 5 juta rupiah traktor tersebut", Ujar anggata kelompok yang namanya minta di rahasiakan.
Menurutnya, dugaan kuat penjualan traktor juga terungkap saat para anggota kelompok mau meminjam alat itu ke ketua, namun tidak pernah dikabulkan. Padahal menurutnya, bantuan tersebut diperuntukkan untuk anggota kelompok dan juga para petani. “Kami mau meminjam traktor itu, bukan main susahnya. Padahal kami anggota kelompok. Sebetulnya kejadian ini sudah tiga bulani di musyawarahkan, tetapi tidak menemukan solusi", tuturnya.
(mi/gm)
Menurut anggota kelompok di hubungi awak media mengatakan “memang ketua menjual traktor kepada orang Kecamatan Cisata lokasi tepat nya saya tidak tahu, menurut impormasi yang saya dapat di jual seharga 5 juta rupiah traktor tersebut", Ujar anggata kelompok yang namanya minta di rahasiakan.
Menurutnya, dugaan kuat penjualan traktor juga terungkap saat para anggota kelompok mau meminjam alat itu ke ketua, namun tidak pernah dikabulkan. Padahal menurutnya, bantuan tersebut diperuntukkan untuk anggota kelompok dan juga para petani. “Kami mau meminjam traktor itu, bukan main susahnya. Padahal kami anggota kelompok. Sebetulnya kejadian ini sudah tiga bulani di musyawarahkan, tetapi tidak menemukan solusi", tuturnya.
(mi/gm)