Menurut Kepala Sekolah SDN 2 Mukut, Aris Andriani, kepada Media Investigasi proses penggunaan ruang kelas yang terpaksa disekat dengan kalsiboard ini semenjak tahun 2016 lalu setelah status SD Kunjung ini berubah menjadi SDN 2 Mukut," terangnya, Kamis (1/11).
Bangunan SD Kunjung ini hanya memiliki dua ruangan kelas dengan satu ruang perpustakaan.
"Untuk 2 ruangan kelas tersebut kita sekat dengan menggunakan kalsiboard untuk kelas 1, kelas 5 dan kelas 4 dan 6," ungkapnya.
Sementara untuk ruang kelas 2 dan 3 bergantian di ruang perpustakaan yang jadi satu juga dengan kantor dan ruang dewan guru," tambah Kepsek.
Hal yang sama diungkapkan oleh seorang guru wali kelas, selain kekurangan guru kelas, agama dan olah raga proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi siswa tersebut juga terganggu oleh suara keributan siswa kalau pas tidak ada gurunya," kata Supiadi yang di amini Norlianawati, Aria dan Yohana.
Baca juga : Latihan Simpur Komputer: Yonif 611/Awl Hancurkan Pemberontak Di Wilayah Samboja
"Kita berharap agar Dinas Pendidikan terkait bisa memperhatikan keadaan sekolah kita dengan kekurangan baik tenaga pengajar maupun ruangan kelas yang dipaksakan demi memajukan dunia pendidikan karena sudah menjadi tanggungjawab kita sebagai guru, jadi mau tidak mau memaksimalkan keadan yang ada," tutup Aria. (An)