Berdasarkan informasi yang diterima Tribun Bali dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ari Wibawa, jenazah tersebut ditemukan sekitar pukul 13.50 WITA.
Pihaknya mendapat informasi dari pihak kepolisian dan segera mengarahkan ambulance pos Mahendradatta ke tempat kejadian perkara (TKP).
Jenazah langsung dievakuasi ke kamar jenazah RSUP Sanglah.
Saat ditanya informasi lebih mendalam, Joni mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut.
"Sementara infonya seperti itu saja, untuk lebih jelasnya coba gali info di Polsek Densel karena sedang diselidiki aparat berwenang," kata Joni melalui pesan WhatsApp, Jum'at, (09/11/2018) pagi.
Sementara itu, Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya saat dikonfirmasi pada Jum'at, (09/11/2018) pagi membenarkan kejadian itu.
Dirinya mengatakan bahwa WNA tersebut berkebangsaan Australia kelahiran 16 Pebruari 1970 dan memilih jalan gantung diri karena stres.
"Gantung diri karena stres sakit diabet dan komplikasi tidak sembuh-sembuh sehingga ambil jalan pintas gantung diri," jelasnya.
Jenazah tersebut pada Kamis, (08/11/2018) pukul 13.38 Wita juga diidentifikasi oleh Polresta Denpasar saat tiba di TKP dan secara bersama-sama dengan Personil Polsek Densel di Pimpin Pawas melaksanakan Olah TKP.
Dari hasil olah TKP tersebut, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan kondisi jenasah sudah lebam.
Korban ditemukan Gantung Diri di belakang halaman vila pojok kamar mandi di samping kolam renang dengan menggunakan seutas tali plastik warna biru yang diikatkan pada kayu atap rumah.
Selain itu ditemukan kursi plastik warna putih yang diduga dipakai oleh korban untuk memanjat.
Baca juga : Rektor UIN Alaudin Makasar ; Kontroversi Ahmadiyah sudah selesai, saatnya membangun kerjasama
Terdapat pula bercak darah di bawah kaki korban yang diduga keluar dari alat kelamin atau anus korban.
Korban ditemukan gantung diri dengan menggunakan topi warna cream, baju kaos warna putih dan celana pendek kain motif kembang corak Bali. [Ind]