Ahirnya, 17 kepala ruangan RSU Ryacudu kembali ke posisi semula -->

Breaking news

Live
Loading...

Ahirnya, 17 kepala ruangan RSU Ryacudu kembali ke posisi semula

Wednesday 16 January 2019

Kotabumi, Sebanyak 17 petinggi RSU Ryacudu yang jabatannya sempat dicopot oleh Plh Direktur RSU Ryacudu mulai hari ini (Selasa/16/1/2019) sudah dapat menempati posnya masing–masing ‎.
                       
Kotabumi Lampung Utara, (MI)- Pengembalian jabatan kepada mereka ini untuk menindaklanjuti rekomendasi DPRD setelah rapat dengan ‎pihak eksekutif pada Senin (7/1/2019).

‎Pelaksana Harian Sekretaris Kabupaten Lampung Utara, Sofyan, mengatakan pengembalian jabatan ke-17 kepala ruangan RSUR ini termasuk salah satu butir kesepakatan ‘damai’ antara manajemen RSUR dengan para karyawannya yang sempat teribat konflik.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa pencopotan jabatan mereka tersebut ‎sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan dendam pribadi pihak manajemen RSUR dengan jajarannya. Menurutnya, pencopotan mereka itu jelas teah dipertimbangkan dengan matang oleh pihak manajemen RSUR.

“Pasti sudah melalui pertimbangan matang dan itu merupakan suatu ha yang wajar. Pimpinan harus memilik karakter dan pandangan serta naluri untuk mengambil langkah da‎lam setiap persoalan,” tuturnya usai menyaksikan perdamaian antara pihak manajemen RSUR dengan para karyawannya kepada Mediainvestigasi.com di Aula RSUR, Rabu (16/1/2019).


Sofyan memaparkan, alasan pengembalian jabatan kepada mantan kepala ruangan ini murni karena kinerja mereka itu baik dan memiliki dedikasi tinggi dalam memajukan RSUR. Kalau memang tidak baik niscaya pihak manajemen tidak akan mengembalikan mereka kepada posisinya semula.

Adapun persoalan seputar besaran jasa pelayanan dan status tenaga kerja sukarela RSUR yang menjadi tuntutan utama dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan para karyawan beberapa waktu lalu, Sofyan menjelaskan, besaran jasa pelayanan akan dihitung oleh pihak konsultan dengan mengacu pada indeks kinerja individu.

“Untuk masalah status TKS, mereka akan dijadikan sebagai karyawan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sepanjang ‎kinerja mereka memang baik,” papar dia.

Di sisi lain, ‎Pelaksana Tugas Direktur RSUR, Syah Indra Husada Lubis membantah bahwa pencopotan yang dilakukannya terhadap ke-17 bawahannya itu dilandasi ‘dendam’ atau emosi sesaatnya usai didemonstrasi oleh bawahannya.

“Tidak seperti itu. Buktinya kami bisa duduk bareng hari ini. Kalau memang dilandasi ‎oleh emosi, tentu rekan – rekan tidak mau ke sini untuk islah,

Sementara Tabrani, salah satu korban kebijakan manajemen RSUR yang dicopot dari posisi Kepala Ruangan Hemodialisa mengatakan bahwa kesepakatan yang ditawarkan dalam konflik ini merupakan kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak.

“Kami anggap kesepakatan ini merupakan kesepakatan yang terbaik dalam persoalan ini,” kata dia.

Sebelumnya, usai berdemonstrasi menuntut mundur pimpinan RSUR pada Kamis pagi (20/12/2018), 17 kepala ruangan di RSUR dicopot dari posisinya. Persoalan ini kemudian menarik simpati kalangan DPRD sehingga merekomendasikan kepada Pemkab untuk segera mengembalikan ke-17 kepala ruangan itu kepada posisinya semula.

Dalam jumpa pers dr Indra selaku PLT direktur RSU Riyacudu menyampaikan kepada awak media akan menyelesaikan persoalannya yang telah menjadi caruk maruknya masalah pembayaran honorer khusus nya di bidang kesehatan yg ada di RSU Riyachudu tersebut".

Insya Allah dalam waktu dekat ini akan di selesaikan pembayaranya demi untuk kelancaran tenaga honorer di bidang medis kesehatan di RSU ini, meskipun sistem manajemen penerimaan honorer RSU Riyachudu ini sudah terlalu melebihi kapasitas yg udah ada aturan nya hanya 300 honorer saja yg semestinya nya di terima ujar dr,Indra pada acara ini (16/01/19).

Kemungkinan besar untuk kedepannya nya akan di seleksi kembali untuk honorer yg telah ada, masalah pembayaran honorer tersebut insya Alloh akan di bayarkan di bulan 3 ini ujar PLT RSU Riyachudu Lampung Utara, ketika di wawancarai, di ruang aula RSU Riyachudu.

Semoga langkah - langkah dan kebijakan yang di berikan oleh pihak RS menjadikan keputusan yang benar -benar menjadikan apa yang di harapkan oleh pihak yang membutuhkan dan semoga Lampura lebih maju berkembang dan perubahan yang nyata jelas " Hendra. [MI/yudi]