Apabila Tidak Ada Kompensasi PLN Diminta Bongkar -->

Breaking news

Live
Loading...

Apabila Tidak Ada Kompensasi PLN Diminta Bongkar

Friday 15 March 2019


Pandeglang, (MI)- Pandeglang, PT PLN pemancang tiang SUTM dan penarikan kabel memakai tanah masyarakat tampa izin dan kompensasi kepada pemilik tanah dan bertingkah arogan terhadap pemilik tanah, (15/03/2019).

Warga yang lahan tanahnya dipasang tiang SUTM mengdukan hal ini, kepada kepala Desa dan Tokoh masyarakat tentang tanah mereka yang dipakai oleh PT.PLN di halaman maupun di kebun mereka, menurut warga pemasangan juga asal jadi bisa membahayakan keselamatan mereka apabila tiang tumbang akan mengenai rumah mereka. Maka dari warga setempat mengadukan kepada kepala Desa masing-masing, yang dilalui oleh proyek tersebut ada lima (5) desa yaitu 1 Desa Banyumas, 2 Bojong, 3 Citumenggung, 4 Cijakan dan 5 Mangun jaya.

Kesepakan para kepala desa mengundang untuk mengadakan sosialisasi pada hari kamis pada tanggal 14 maret 2019 bertempat aula desa Banyumas kecamatan Bojong dihadiri oleh Camat Bojong, lima kelapa desa dari pihak PT.PLN persero dihadiri oleh managrr kacap Pandeglang dan PLN UP3 Banten Selatan juga masyarakat tanah kebunya terlintasi proyek tersebut.

Harapan mereka yang lahan tanahnya di lintasi kabel maupun tiang terpancang meminta kompenisasi kepada pihak PT PLN. Pihak PLN akan menindak lanjuti kepada pihak pimpinan UP3 Banten Selatan.

Tokoh masyatakat H.Sape'i mengatakan "apa bila tidak ada kompenisasi dari PLN meminta pihak PLN segera membongkar tiang SUTM di tanah mereka atau mereka yang akan membongkar karena tidak sama sekali minta izin pada pemilik tanah " ujar H.Sape'i.

Anggota BPD desa Bojong mengatakan " sebelum pelaksanaan proyek seharusnya pihak PLN mengadakan sosialisasi kepada masyarakat dan berikan informasi keterkaitan izin dari pihak pemerintah terhadap penanaman tiang dengan batas-batas ketentuan dari pemerintah yang berwenang jangan sampai terkesan proyek tersebut ketika memancang menarik jaringan kabel harus minta izin kepada pemilik lahan dan terkesan ada orogansi kepada masyarakat." Kata Ajad melalui sambungan seluler. (tj/red)