Warga Dusun Aik Ampat Keluhkan Dana Bantuan Gempa: Diduga Ulah Oknum Pokmas -->

Breaking news

Live
Loading...

Warga Dusun Aik Ampat Keluhkan Dana Bantuan Gempa: Diduga Ulah Oknum Pokmas

Sunday 30 June 2019


Lombok Barat, (MI)-  Masyarakat dusun Aik Ampat kelurahan Dasan Geres, kecamatan Gerung kabupaten Lombok Barat, mengeluhkan jumlah dana bantuan gempa tidak sesuai pembelanjaan yang dimana dari jumlah dana untuk rehab ringan di terima sebanyak 10 juta tergantung dari kerusakan, (30/06).

Namun dari angka tersebut tidak sepenuhnya di terima warga kata Amaq ban) nama samaran, salah seorang warga dusun Aik Ampat yang tidak mau di sebutkan namanya, dari angka yang sepuluh juta di terima warga di potong  lima ratus ribu rupiah  oleh oknum pegawai pokmasnya untuk administrasi akunya.

Tidak sampai di situ, warga juga keluhkan kualitas barang yang di terima, tidak sesuai spek dan lebih condong merekayasa harga satu contoh katanya (amaq ban), untuk daun pintu saja di harga kan 3 juta rupiah sedangkan harga yang biasa untuk 1 daun pintu hanya Rp 500.000  belum barang yang lainnya dan dari  jumlah dana yang sepuluh juta tersebut yang di terima warga dari pokmas hanya Rp.7.500.000 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) itu sudah termasuk ongkos pengerjaanya  sisanya entah di bawa kemana oleh oknum pegawai pokmas tersebut, sebab dana tersebut bukan di kelola langsung warga melainkan di kelola pokmas dan warga juga menemukan nota kosong,!? jumlah barang yang di beli saja di tulis, sedangkan tanda tangan dan stempel toko tidak ada imbuh warga.

Ditempat terpisah ketika awak media ini, menanyakan langsung ke kantor kelurahan Dasan Geres yang saat itu langsung bertemu dengan Hulaipi SH selaku lurah Dasan Geres, memaparkan "pihaknya tidak tau menahu dengan hal tersebut kelurahan hanya mengusulkan saja dan menentukan ketua pokmasnya" katanya.

Hulaipi menyarankan kepada wartawan media ini  untuk menanyakan langsung masalah ini, ke pihak fasilitaornya namun ketika awak media ini menghubungi lewat sambunga telepon genggam (Hp) menanyakan hal tersebut, pihak fasilitator menjawab dengan santai nanti kami konfirmasi pak, katanya lewat sambungan telepon selular nya.

Tidak  lama kemudian koordinator fasilitatornya menelpon awak media ini, dia menjelaskan bahwa dari total dana yang Rp 10 juta semuanya di ambil oleh warga katanya sehingga yang tersisa hanya 20 ribu di rekening tambahnya.

Masyarakat sangat menyayangkan kejadian ini karena lemahnya pengawasan di lapangan dana bantuan gempa tersebut rawan di permainkan oleh oknum pokmas dan kroni-kroninya, dan ini tidak bisa dibiarkan.

Bukan itu saja, hampir semua dana yang di terima warga di mark up  termasuk dana bantuan rusak ringan dan berat juga di permainkan oknum tersebut. ***
(kar)