Ganasnya Bisa Ular Weling, Tewaskan Satpam Serpong: Baca Cara Hindarinya,! -->

Breaking news

Live
Loading...

Ganasnya Bisa Ular Weling, Tewaskan Satpam Serpong: Baca Cara Hindarinya,!

Saturday 24 August 2019


Tangerang, (MI)-  Ganasnya Ular Weling, Tewaskan Satpam Serpong, seorang satpam di perumahan Cluster Michelia tewas setelah terkena gigitan ular weling. Sebagai informasi, ular weling penampakannya belang-belang.

Warnanya biasanya hitam putih, atau kuning putih. Dilansir Tribunjabar Jumat (23/8/2019), ular weling memang memiliki bisa ganas yang mematikan.

Jenis bisanya, yakni neurotoksin.
Bisa tersebut memang ganas sehingga bisa menyebabkan kematian.

Selain ular weling, ada sejumlah ular berbisa lain yang memiliki neurotoksin. Mulai dari ular laut hingga ular king kobra.

Biasanya, ular weling kerap ada di kawasan pedesaan hingga perkotaan. Ular berbisa itu kerap hidup di saluran air, semak-semak, hingga sawah, dan perkebunan.

Selain itu, ular itu pun kerap hidup di hutan, bukti, tanah yang berpasir, hingga bebatuan.

Untuk pengetahuan jika terkena gigitan ular weling maka cepatlah minta bantuan pada orang lain untuk secepatnya ditangani tim medis.

Jangan dibiarkan karena racun akan semakin menyebar. Ini tak hanya berlaku untuk ular weling saja, tapi juga ular berbisa lainnya.

Jika sendirian tak ada orang lain, ada cara yang bisa dilakukan saat seseorang digigit ular berbisa.

Jika kondisinya jauh dari bantuan medis dan sedang sendirian, cara tersebut bisa membuat korban bisa selamat.

Adapun cara mengatasi gigitan ular berbisa yakni korban tak boleh bergerak.

Hal ini disampaikan pakar gigitan ular dan toksikologi, Tri Maharani, menjelaskan, jika berlari bisa ular justru akan menyebar ke seluruh tubuh.

Oleh karena itu, lebih baik posisi tubuh langsung dibaringkan. Saat tubuh berbaring, bisa ular akan tetap berada di sekitar bagian tubuh yang digigit artinya, bisa ular itu tak akan menyebar secara sistemik.

Posisi ini justru akan membuat metabolisme tubuh mengeluarkan sendiri racun dari tubuh.

Tri Maharani pun mengutip penjelasan dari buku panduan WHO.

Saat racun masih ada pada fase lokal, dalam dua sampai tiga hari racunnya sudah keluar.

"Kalau ada di fase lokal, (bisa) keluar dengan sendirinya. Minimal observasi 24-48 jam. Jadi, kalau tergigit dan hanya sendiri, enggak bisa ke mana-mana, dalam 2-3 hari sudah keluar (racunnya),” kata Tri Maharani.

Nah, agar memastikan racunnya sudah keluar, perlu diperhatikan pula gejala yang ditimbulkan.

Ada perbedaan gejala dari setiap jenis racun dari bisa ular.

Pertama, gigitan ular king cobra, ular laut, dan ular weling menghasilkan racun neurotoksin.

Gejala yang timbul adalah rasa kantuk. Mata akan sulit dibuka karena otot kelopak mata lumpuh, pita suara pun ikut lumpuh, dan sesak napas.

Kedua, ular tanah, ular hijau berekor merah, dan ular picung menghasilkan racun hemotoksin.

Gejalanya berupa pendarahan. Mulai dari mimisan, air mata darah, kencing darah, hingga kotoran darah.

Ketiga, ada pula racun sitotoksin yang gejalanya berupa pembengkakan di bagian tubuh yang terkena gigitan.

Mengutip dari Info Hewan, contoh ular mengandung racun sitotoksin ini adalah ular kobra India.

Keempat, gejala dari racun miotoksin yakni rasa nyeri para otot.

Mengutip dari Info Hewan, contoh ular beracun miotoksin adalah ‘bothrops moojeni’ atau dikenal Brazilian lancehead snake.

Nah, jika semua gejala itu berhenti, maka kondisi tubuh sudah mulai membaik.

“Kalau semua gejala itu tidak ada, berarti kondisinya sudah mengalami perbaikan. Kalau di rumah sakit sudah lebih enak, tapi kalau terpaksa sendirian di tengah hutan enggak bisa ke mana-mana," kata Tri Maharani.

Namun, perlu diingat penangangan diri sendiri ini bisa dilakukan saat racun masih bereda di daerah lokal gigitan, ya.

Jika, racun itu sudah menyebar secara sistemrik ke seluruh tubuh, hanya serum anti bisa ular yang bisa menolongnya.

“Kita, kan, banyak yang kerja di hutan, tambang, dan sawah. Jadi, korban gigitan ular enggak perlu mencari pertolongan tapi dia yang dicari sama penolongnya,” ujar Tri Maharani. (*)

Klik, tonton videonya disini