Masyarakat Labulia keluhkan pelayanan kesehatan Balita dan Ibu Hamil -->

Breaking news

Live
Loading...

Masyarakat Labulia keluhkan pelayanan kesehatan Balita dan Ibu Hamil

Tuesday 10 March 2020


Masyarakat Labulia keluhkan pelayanan kesehatan Balita dan Ibu Hamil Oleh Oknum Petugas Kesehatan di Desa Labulia.

Lombok Tengah (MI)- Keluhan terhadap suatu pelayanan harusnya menjadi penilaian kinerja terhadap tugas yang diberikan pemerintah bagi siapapun, apalagi bagi petugas kesehatan,"Kata salah seorang sumber yang tidak mau diberitakan namanya ketika dihubungi awak media ini. Menurut sumber tersebut bahwa dia seringkali menerima beberapa keluhan masyarakat terhadap buruknya pelayanan kesehatan yang diberikan oknum-oknum petugas baik oleh petugas pustu maupun polindes setempat, sehingga seringkali saat melakukan persalinan mereka terpaksa harus ke Puskesmas Kuripan bahkan ke RSUP Tripat Gerung di Lombok Barat karena ketika mereka membawa istrinya yang akan melakukan persalinan petugas seringkali tidak di tempat.  

Tidak hanya itu ketika harus melakukan imunisasi terhadap anak mereka seringkali oknum-oknum petugas tersebut memberikan pelayanan yang kurang memuaskan dengan alasan yang kadang terkesan kurang manusiawi,"Katanya.  Baru-baru ini tepatnya Selasa, (10/2/2020) salah seorang warga yang balitanya umurnya sudah lebih dari 2 bulan meminta agar anaknya diberikan imunisasi BCG pada oknum petugas posyandu di Dusun Wareng Kandel Desa Labulia. Tapi dengan alasan bahwa satu botol vaksin BCG untuk 5 balita maka ibu dari anak balita tersebut disuruh nunggu sampai ada 5 balita, baru akan ditelpon. Menunggu sampai hari ini Senin, 9/3/2020 petugas tersebut tak kunjung menghubungi ibu balita tersebut untuk memberikan solusi yang lain. Karena  khawatir anak balitanya terlambat dapat vaksin BCG tersebut, orang tua dari balita tersebut membawa balitanya ke Rumah Sakit Permata Mataram untuk mendapatkan imunisasi BCG tersebut, karena sebagai orang kesehatan kedua orang tua balita tersebut paham bahwa bayi yang baru lahir hingga berusia dua bulan adalah kelompok usia yang paling efektif untuk menerima vaksin ini, sehingga alasan yang diberikan oknum petugas posyandu tersebut sangat tidak manusiawi,"ungkap mereka.

Kepala puskesmas Ubung ketika dihubungi awak media ini terkait hal tersebut mengatakan,"Untuk vaksin BCG 1 vial untuk 18 pasien tapi kita tidak mungkin menunggu sampe 18 anak dulu baru vaksin dibuka sehingga dibijaksanai dari Dikes Kabupaten 1 vial untuk 5 anak, tapi bila anak berumur sampai 3 bulan dan belum ada ketemu anak berjumlah 5 orang maka anak itu disarankan ke puskesmas ubung pada setiap hari jumat untuk pelayanan statis"Katanya. Hal inilah yang tidak dilakukan oleh oknum petugas kesehatan tersebut kepada pasien balita yang butuh pelayanan yang cepat dan tepat. 

Terkait pelayanan polindes, untuk pelayanan di polindes selalu standbye 24 jam dan kebetulan jarak rumah bidan desa dan polindes sangat dekat sehingga mungkin saja pada saat pasien datang bidan desanya sedang pulang kerumahnya,"Ungkap Kapus Ubung.