Diduga terlibat pembunuhan, pulang ziarah mendapat bacokan -->

Breaking news

Live
Loading...

Diduga terlibat pembunuhan, pulang ziarah mendapat bacokan

Monday 13 April 2020


Polisi: Para pelaku membacok korban karena dendam. Sebab, korban diduga terlibat aksi pembunuhan pada salah satu anggota keluarga pelaku.

Pasuruan – Nur Salim, 26, mendapat luka bacok di sekujur tubuhnya. Pria asal Desa Kareng Kidul, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo tersebut, dibacok saat hendak pulang ke rumahnya, usai pulang dari ziarah di Kota Pasuruan, Sabtu (11/4/20) malam.

Pembacokan ini terjadi sekitar pukul 20.30. Awalnya korban berziarah ke makam Kiai Hamid di Kota Pasuruan, sekitar pukul 18.30. Dia  mengendarai mobil bersama calon istri dan calon mertuanya. Selepas lsya sekitar pukul 19.30, mereka pulang.

Dalam perjalanan pulang itulah, mobilnya tiba-tiba dihadang dan digedor oleh beberapa lelaki yang mengendarai sepeda motor. Karena merasa terancam, ia pun turun dari mobil yang dikemudikannya.

Saat turun dari mobil itulah, korban langsung diserang. Korban pun berlari untuk menghindari serangan para pelaku. Namun, korban berhasil terkejar oleh kawanan lelaki tersebut.

Korban lantas diserang menggunakan celurit secara bertubi-tubi. Saat itu juga, korban tergeletak di jembatan timbangan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.

Warga yang melihat korban sekarat lantas melaporkan hal ini pada Polsek Rejoso. Anggota piket Unit Reskrim Polsek Rejoso pun langsung mendatangi lokasi korban tergeletak. Korban lalu dilarikan ke RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan untuk mendapatkan perawatan atas luka yang dialaminya. Korban mengalami luka robek pada kepala, lengan, telapak tangan kanan dan kiri, serta pada punggung dan pantat.

Ibu korban, Arsani yang mendengar kabar ini langsung mendatangi RSUD dr R Soedarsono. Dia juga melaporkan hal ini pada Polsek Rejoso.

Korban sendiri sempat menyebut nama seorang pelaku yang membacoknya. Yaitu, Hobin Hud, warga Kelurahan Kareng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo.

Satreskrim Polres Pasuruan Kota pun langsung mengamankan terduga pelaku pembacokan yang disebutkan korban. Sementara pelaku yang lain, masih diburu oleh petugas Polres Pasuruan Kota.

Kapolsek Rejoso AKP Bambang Sugeng membenarkan pembacokan pada korban Nursalim. Diduga menurutnya, para pelaku membacok korban karena dendam. Sebab, korban diduga terlibat aksi pembunuhan pada salah satu anggota keluarga pelaku, beberapa waktu lalu di Kota Probolinggo.

Karena itulah, saat mengetahui korban hendak berziarah, pelaku mengikuti korban dari belakang. Dan saat pulang itulah, pelaku membacok korban bersama rekannya.

“Korban ini sempat mencoba lari dan mencari perlindungan di jembatan timbang. Cuma kebetulan saat itu sedang tidak ada petugas. Ia lantas dianiaya di situ. Salah seorang pelaku menyerahkan diri pada Polres dan saat ini sedang dikembangkan,”sebut Bambang.

Sementara itu, belum ada kabar resmi dari Satreskrim Polres Probolinggo Kota apakah korban Nur Salim yang dibacok adalah orang yang sedang diburu petugas selama ini. Hanya memang, pemilik celurit kasus pembunuhan Muhammad Dani yang kini menjadi buron Satreskrim Polresta bernama Salim.

“Benar namanya Salim. Namun, apakah itu Salim yang kami cari. Kami koordinasi dengan Res Pasuruan Kota,” terang Kasat Reskrim Polresta Probolinggo AKP Nanang Fendi Dwi Susanto, Minggu (12/4/20) siang.

Menurut Nanang, juga belum diketahui apakah pelaku pembacokan adalah kelompok dari Muhammad Dani. Bisa juga kelompok lain karena memiliki persoalan yang berbeda. “Kami masih koordinasi, jadi belum pasti apakah itu Salim yang sama dengan yang kita cari atau bukan. Andai itu Salim yang kami cari, perlu proses panjang untuk penyelidikannya. Apakah benar yang membacok almarhum Dani adalah dia,” tegasnya.