Sebanyak 13 orang warga Tangsel di pulang setelah menjalani karantina -->

Breaking news

Live
Loading...

Sebanyak 13 orang warga Tangsel di pulang setelah menjalani karantina

Tuesday 5 May 2020


Rumah Lawan Covid-19 dibentuk oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel untuk menangani Orang dalam Pantauan (ODP) dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) tanpa gejala yang tidak bisa isolasi mandiri di rumah.

Tangerang Selatan- Sebanyak 13 orang warga Tangerang Selatan (Tangsel) diperbolehkan pulang ke rumahnya setelah menjalani karantina di Rumah Lawan Covid-19 yang berlokasi di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) Tandon Ciater, Serpong.

Rumah Lawan Covid-19 dibentuk oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel untuk menangani Orang dalam Pantauan (ODP) dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) tanpa gejala yang tidak bisa isolasi mandiri di rumah.

Diketahui, sebanyak 11 pasien yang terdiri anak dan pengasuh panti asuhan di Kota Tangsel. Kemudian, dua orang lagi berasal dari Kecamatan Pondok Aren. 

Yati, pasien Rumah Lawan Covid-19 yang juga pengasuh panti asuhan mengatakan bersama 10 anak panti menjadi ODP setelah dua pegawai panti asuhan dinyatakan positif Covid-19 dan PDP.

"Saya merasa cukup senang bisa kembali ke panti dan berkumpul bersama lagi dengan yang lain," ujar Yati kepada Tagar, Senin, 5 Mei 2020.

Selama karantina di Rumah Lawan Covid-19 Yati menceritakan pengalaman dan kehidupan yang dijalani selama karantina. Ia mengatakan selama di dalam sangat menyenangkan dan bisa beraktivitas seperti biasa.

"Sangat menyenangkan karena kami ramai-ramai melakukan aktivitas biasa dari pagi bangun, doa bersama, olahraga, san kerja seperti urus baju sendiri yang biasa kita lakukan di rumah. Hal ini bisa kita lakukan disini dengan senang hati," ujarnya.

Yati mengatakan 10 anak dari panti asuhan selama dikarantina tidak bosan dan jenuh karena banyak kegiatan, aktivitas, dan fasilitas yang cukup.

"Sekalipun kita kondisi tidak boleh keluar dari lingkungan, tapi di belakang gedung itu cukup luas bagi kami untuk bermain dan juga ada tanaman yang bisa menyegarkan mata," tuturnya.

Anak-anak yang masih berstatus pelajar ini juga diberikan sekolah online dengan segala perlengkapan mulai dari komputer serta jaringan internet juga disediakan.

"Kalau pada hari sekolah disini ada juga sekolah online setiap Senin-Jumat ada kegiatan jam 08.00 pagi sampai jam 10.30. Kemudian istirahat dan baru kami mulai lagi sampai jam 2 siang. Kami disini tetap belajar dan sistem online disediakan dari sini dan juga dari sekolah anak-anak," ucapnya.