Jika ada yang menolak, Predator asal Prancis lakukan kekerasan -->

Breaking news

Live
Loading...

Jika ada yang menolak, Predator asal Prancis lakukan kekerasan

Saturday 11 July 2020


Tercatat 305 remaja perempuan yang rata-rata berusia 18 tahun telah terjebak rayuan FAC. Angka itu berdasarkan jumlah pemeran yang ada di dalam video, (11/7).

Jakarta - Seorang warga negara (WN) Prancis berinisial FAC alias Frans ditangkap penyidik Polda Metro Jaya karena memperdaya 305 remaja perempuan untuk kepuasan nafsu seksual. Modusnya, berpura-pura menjadi fotografer yang sedang mencari model.

Kejahatan seksual yang dilakukan oleh bule Prancis berusia 65 tahun ini telah berlangsung selama kurun waktu tiga bulan terakhir. Salah satunya di sebuah hotel di kawasan Jakarta Barat.

Ratusan anak di bawah umur di wilayah Jakarta jadi korban kekerasan seksual seorang bule asal Prancis.

Modusnya, korban diiming-imingi menjadi foto model.

Pelaku memaksa korban berhubungan intim. Jika ada yang menolak, pelaku tidak segan melakukan kekerasan fisik.

Tercatat 305 remaja perempuan yang rata-rata berusia 18 tahun telah terjebak rayuan FAC. Angka itu berdasarkan jumlah pemeran yang ada di dalam video. Rekaman itu disimpan bule Prancis itu di laptop pribadinya.

“FAC merekam aktivitas seksualnya bersama korbannya. Videonya disimpan di dalam laptop,” ucap dia.

FAC menjerat korbannya dengan menawarkan akan dijadikan foto model. Pada saat sesi pemotretan itulah FAC melancarkan aksi mesumnya.

“Korban diminta berpose telanjang. Kemudian disetubuhi. Saat ini yang kami temukan ada 305 video mesum,” ucap dia.

Eksploitasi seksual itu sudah dilakukan Frans selama tiga bulan terakhir.

Menurut keteranganya, dia masuk ke Indonesia pada Desember 2019 menggunakan visa turis. Selama itu, FAC kerap berpindah-pindah hotel.

Tersangka terancam hukuman hukuman mati, seumur hidup, atau paling singkat 10 tahun.

Fakta-fakta tentang tersangka

• Frans Cari Korbannya di Mall hingga Ambil Anak Jalanan.

Untuk melakukan aksi bejatnya Frans haruslah mencari korban yang bersedia ikut dalam tipu dayanya.

Dikabarkan sebelumnya, WNA asal Perancis ini mencari korbannya di mall-mall hingga mengambil anak-anak jalanan.

• Bertindak tak Koperatif, Perangkat Frans Dibuka oleh Tim Siber.

Saat dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka, Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengungkapkan Frans tidak mau kooperatif.

Franz tidak bersedia membuka laptopnya yang dikunci dengan kata sandi.

•  DariKostum hingga Alat Bantu Hubungan Seksual jadi Barang Bukti.

Selain video yang ada di dalam laptop milik tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa puluhan kostum untuk pemotretan, peralatan fotografi, kamera tersembunyi, alat bantu seks hingga kontrasepsi.