Api Abadi Mrapen, Pernah meredup sekarang total padam, yang pertama kalinya -->

Breaking news

Live
Loading...

Api Abadi Mrapen, Pernah meredup sekarang total padam, yang pertama kalinya

Friday 2 October 2020


Api padam total baru terjadi kali ini. Di tahun 1990-an atau kalau tidak salah ingat di tahun 1996, Api Abadi Mrapen pernah berkurang Intensitas debit gasnya, tapi tidak sampai membuat padam.


Grobogan - Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ternyata baru kali ini padam total. Sebelumnya Api Abadi Mrapen pernah meredup tapi tak sampai padam.


"Api padam total baru terjadi kali ini. Di tahun 1990-an atau kalau tidak salah ingat di tahun 1996, Api Abadi Mrapen pernah berkurang Intensitas debit gasnya, tapi tidak sampai membuat padam," kata Kasi Energi ESDM Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto saat dihubungi detikcom, Jumat (02/10/2020).


Sinung menyebut pada 1996 itu, upaya memulihkan api abadi dilakukan dengan pengeboran sehingga gas kembali keluar. Pengeboran itu dilakukan hingga kedalaman 20 meter.


"Setelah dibor ternyata keluar gasnya, intensitas nyala api kembali berkobar. Di tahun itu tidak sampai padam, padam total baru terjadi kali ini," jelas Sinung.


Api abadi Mrapen dilaporkan padam total pada Jumat (25/9) lalu. Kepala Desa Manggarmas Ahmad Mufid menyebut api sempat meredup hingga padam total.


"Sudah sepekan ini apinya padam dan belum menunjukkan tanda-tanda nyala api," kata Mufid saat dihubungi detikcom, siang ini.


Mufid mengaku sudah melaporkan padamnya api abadi Mrapen itu ke dinas terkait. Petugas dari Dinas ESDM Wilayah Kendeng juga sudah datang memeriksa padamnya Api Abadi Mrapen.


Untuk diketahui, api abadi Mrapen ini kerap menjadi sumber api obor beberapa acara nasional dan internasional. Misalnya saja, pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963, dengan jumlah peserta 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.


Kemudian Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI 23 Agustus 1996. Setiap tahun, api abadi dari Mrapen ini juga digunakan untuk obor upacara Hari Raya Waisak bagi umat Buddha.


Lokasi api abadi Mrapen ini pun sudah menjadi destinasi wisata, namun selama pandemi virus Corona (COVID-19) objek wisata ini ditutup.