Banten Sumbang Pengangguran Terbesar, Ini Strategi Hendra Alamsyah Ketua DPW Kapten Provinsi Banten -->

Breaking news

Live
Loading...

Banten Sumbang Pengangguran Terbesar, Ini Strategi Hendra Alamsyah Ketua DPW Kapten Provinsi Banten

Thursday 15 October 2020



Tangsel- Dalam ratas (Rapat Terbatas) berlangsung di cafe Kobar kawasan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (14/10/2020), Komunitas penyedia tenaga kerja internasional (Kapten) Indonesia menyiapkan program dan pengembangan anggota di tiap Kota/Kabupaten Se-Banten.


Ketua DPW Kapten Indonesia Provinsi Banten Hendra Alamsyah Saleh Santjapraja akrab di sapa Hendra menyatakan cita cita terbesar Kapten Indonesia adalah melegalkan tenaga-tenaga kerja Indonesia yang masih ilegal.


"Ada sekitar 4juta lebih tenaga kerja Indonesia masih ilegal dari 6juta lebih pekerja migran indonesia dan sebutannya bukan lagi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) tapi pekerja migran Indonesia ", jelas pria (45 tahun) berdarah Cirebon-Banten.


Hendra mengakui sebagai pengurus DPW Banten, Banten adalah penyumbang pengangguran terbesar ada sekira 8,001% dengan berbagai keminiman yang merata.

Menurutnya Kapten Indonesia Provinsi Banten mendapatkan dukungan penuh dari pemerintahan Provinsi Banten," Seperti pesan pak Gubernur, tolong dikurangi jumlahnya sedikit saja pengangguran," ucapnya.

Berdasarkan keterangan yang di sampaikannya. Beragam lembaga ketenagakerjaan BP2MI, MigranCare, Outsourching, LPK, BLK hingga PJTKI telah dijalin kerjasamanya.

" Diibaratkan ane jual ente harus beli tetapi strategi pasar Kapten Indonesia tidak mirip MLM ( Multi Level Marketing.red) sebab tenaga kerja profesional yang dikeluarkan sesuai skill bersertifkat resmi lembaga ketenagakerjaan, dan Kapten Indonesia tidak menyediakan tenaga kerja ART" ungkap Hendra.

Sementara tenaga-tenaga kerja berasal dari Kapten Banten saat ini masih dalam persiapan RKKB ( Rumah Kerja Kapten Banten) yang masih bekerja secara swadaya dan melengkapi kebutuhannya.

" Kapten Indonesia Provinsi Banten saat ini programnya penguatan kepengurusan di daerah karena baru berdiri Desember lalu," ujar Hendra.

Program kerja jangka menengah Kapten Banten mengakomodir semua PJTKI yang ada diBanten melalui DPC- DPC juga segera membentuk lembaga eksekutif desa yang bertugas melaporkan kepada Kapten Indonesia mengenai masalah calon-calon tenaga kerja yang ada.

" Kalau di Banten terus terang baru dibentuk rumah kerja Kapten Banten yang didalamnya ada training development, event organizer dsbnya sebagai penunjang bagi calon tenaga tenaga kerja asal Banten," katanya.

Sesuai arahan ketua umum program kerja pertama yang akan dilakukan yaitu mendata semua perwakilan yang tersebar di 4 kabupaten dan 4 kota. Sehingga semuanya nanti dapat bekerja sama memberi info dan menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

Kapten Banten, kata Hendra, akan menjadi rumah dan pelayanan para penyedia tenaga kerja, agar tercipta SDM unggul serta profesional. Didukung dengan sistem transparasi dan sinergi dalam menyelesaikan masalah ketenagakerjaan.

" Kedepan Kapten Indonesia provinsi Banten selain menyiapkan tenaga tenaga kerja profesional juga melindungi tenaga tenaga kerja bermasalah di negara tempatnya bekerja," tutup Hendra.