Kemajuan sekolah tersebut tidak jauh dari kinerjanya kepala sekolah, maju dan mundurnya sebuah sekolah negeri maupun swasta tidak terlepas dari hasil kerjanya.
Jakarta- Kode etik kepala sekolah, diantaranya mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah, mengedalikan diri yang arti dasarnya bisa kontrol emosi dan sikap jangan sampai menyinggung para tenaga pengajar ataupun staf para wali murid ataupun rekanan.
Hal itu jelas tercatat dalam kode etik kepala sekolah, apapun permasalahan nya permasalahan pribadi ataupun keluarga tidak akan dibawa-bawa keranah sekolah.
Polemik seperti itu rentan terjadi, dimana seorang oknum kepala sekolah masih kurang profesional dalam bersikap.
Dewan redaksi Media-Investigasi.com portal berita Indonesia yang sudah terapiliansi dengan apilkasi Baca Berita Indonesia (BABE) Ahmadin. SE., SH., MH menambahkankan terkait kode etik kepala sekolah. Dimana seorang kepala sekolah itu harus profesional dalam bersikap, karena jabatan kepala sekolah itu jabatan yang harus dipertanggung jawabkan.
" Seorang kepala sekolah harus profesional dalam bersikap jangan arogan menyikapi permasalahan dengan bijak jangan membuat orang lain tersinggung, apalagi dengan orang-orang yang turut membantu kemajuan sekolah tersebut, ramah sopan di utamakan jangan kaku" tuturnya ke awak media saat berbincang di sate Senayan Mall Karawaci (20/10).
Ahmadin menambahkan, arti dipertanggungjawabkan itu luas diantaranya dari sisi psikologis, bilama orang tersinggung dan sakit hati dengan ucapan atau sikap si kepala tersebut, segeralah untuk meminta maaf dan memperbaikinya agar suasana tidak kaku.
" Jangan kaku segera ambil sikap, dan memperbaiki sikap tersebut dan jangan di ulang lagi, dan harus ada sanksi bila itu terjadi lagi" cetusnya.
Dunia pendidikan itu aset bangsa, dimana akan bisa dilihat kemajuan sekolah tersebut tidak jauh dari kinerjanya kepala sekolah, maju dan mundurnya sebuah sekolah negeri maupun swasta tidak terlepas dari hasil kerjanya dari seorang kepala sekolah.