Jabar kasus Covid-19 tertinggi, Setiawan sebut data lama -->

Breaking news

Live
Loading...

Jabar kasus Covid-19 tertinggi, Setiawan sebut data lama

Saturday 30 January 2021

Istimewa doc.


KPCPED Jabar Setiawan Wangsaatmaja: Targetnya adalah 50 ribu tes, makanya kalau lihat kasus di Jabar tinggi, satu adalah data lama yang terkonfirmasi saat ini.


Bandung - Jawa Barat (Jabar) kembali menjadi penyumbang kasus COVID-19 tertinggi dalam laporan Satgas COVID-19 Nasional belakangan ini. Dilaporkan pada Sabtu (30/1), kasus virus Corona di Jabar bertambah 4.601, menyalip DKI Jakarta yang merupakan episentrum pandemi.

Berdasarkan laporan kasus mingguan dari Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar), kurang dari satu pekan grafik kasus COVID-19 di Jabar melonjak drastis. Pada periode 25 Januari - 30 Januari atau dalam waktu enam hari terjadi penambahan sebanyak 22.112 kasus.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan laporan kasus sebelumnya yakni 15.016 kasus pada periode 11 Januari - 17 Januari 2021. Rata-rata kasus per bulan COVID-19 di Jabar pun kembali naik ke angka 13.850 kasus per minggu dari 11.445 kasus per minggu.


Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah (KPCPED) Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan. ada dua kemungkinan kenapa kasus COVID-19 di Jabar melonjak belakangan ini. Salah satunya adalah tes PCR di Jabar yang semakin baik, rata-rata Satgas COVID-19 di Jabar bisa melakukan 42 ribu tes dalam waktu satu minggu.

"Targetnya adalah 50 ribu tes, makanya kalau lihat kasus di Jabar tinggi, satu adalah data lama yang terkonfirmasi saat ini," kata Setiawan di Poltekkes Kemenkes Bandung, Sabtu (30/1/2021).

Ia mengatakan data lama tersebut berasal dari tiga minggu yang lalu. "Barangkali mereka sudah sembuh, tes PCR kita meningkat dari 30 ribu per pekan, tiga minggu sekarang hampir mencapai 50 ribu," ujar Setiawan.

Soal Tambahan 200 Kasus Kematian

Kasus kematian akibat COVID-19 di Jabar bertambah sebanyak 200 kasus pada Kamis, 29 Januari 2021. Paling banyak kasus kematian itu berasal dari Kabupaten Bogor dengan 188 kasus, dilansir detikcom.

"Sebetulnya kalau melihat tingkat kematian di Jabar lebih rendah dari rata-rata nasional, jadi kita ini fatality rate sekitar 1,2-an. Oleh karena itu saya harus cek kejadian seperti apa, supaya tahu persis apa yang menyebabkan itu semua, tapi sejauh ini Jabar masih di bawah rata-rata nasional, kalau Indonesia masih yang paling baik," tutur Setiawan.

"Penduduknya mana dan seperti apa, karena menurut data yang masuk ke Satgas, Jabar sebetulnya yang paling rendah," ucap Setiawan melanjutkan. (*)