Sebanyak 619 aparat kepolisian disebar ke 795 RW se-Kota Bogor -->

Breaking news

Live
Loading...

Sebanyak 619 aparat kepolisian disebar ke 795 RW se-Kota Bogor

Friday 22 January 2021


Tim Pemburu Pelanggar PPKM yang terdiri dari aparat gabungan TNI-Polri dan Satpol PP. Tim itu diturunkan jika mendapat laporan dari polisi RW ditemukan pelanggaran maupun lainnya.


Bogor Kota - Sebanyak 619 aparat kepolisian disebar ke 795 RW se-Kota Bogor. Mereka akan melakukan pembinaan sekaligus pengawasan untuk menekan angka penularan Covid-19 yang terus meningkat.


"Kami dari kepolisian akan mencurahkan pekerjaan kami untuk melawan berjuang menekan tingginya angka Covid-19. Sinergritas diantara kami tentunya sampai di level RW sebagai sebagai basis terdepan bersama RT untuk klaster-klaster keluarga dipemukiman itu bisa ditekan," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo S.H., S.I.K., M.Si., Kamis (21/1/2021).


Kapolres Bogor Kota menambahkan, tugas utama personelnya itu melakukan pembinaan bersama aparatur wilayah setempat untuk memberikan pemahaman terkait covid-19. Juga mengawasi jika ada pelanggaran dalam penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bogor.


"Ini tugas preemtif dan preventif. Kami berusaha mengkolaborasikan. Ada 5M yang kami lakukan. Satu mendengar, kedua melihat, ketiga membina, keempat membantu kelima mengkoordinasikan," tuturnya.


Untuk penegakan hukumnya, tambah Susatyo, pihaknya mempunyaii tim Pemburu Pelanggar PPKM yang terdiri dari aparat gabungan TNI-Polri dan Satpol PP. Tim itu diturunkan jika mendapat laporan dari polisi RW ditemukan pelanggaran maupun lainnya.


"Kalau penegakan hukum kami ada tim Pemburu Pelanggar PPKM. Jadi kami membina kalau gak bisa oke kita akan memanggil tim pemburu pelanggar. Jadi kami mndorong pak RT dan pak RW lebih aktif lagi untuk bisa membuat langkah-langkah konkret. Kalau gak bisa diingatkan dan sebagainya nanti ada tim gabungan nanti ada penindakan," tegasnya.


Semetara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugarto mengaku adanya polisi RW ini sangat diharapkan membantu menangani masalah covid-19. Karena, permasalahan covid-19 harus ditangani bersama.


"Covid-19 ini dimensi banyak, bukan hanya kesehatan tapi keamanan, ketertiban. Dikesampingkan ini tupoksi siapa, overlap siapa, yang penting kita turun. Kita turun sama-sama karena masalahnya itu banyak. Makanya saya suka istilah pak Kapolresta, belanja masalah di bawah," ucap Bima.