Lombok Barat - Keluhan masyarakat Tempos mengenai pembangunan Toko yang 9 Unit itu adalah adanya seorang oknum yang memungut uang muka untuk mendapatkan toko tersebut, mulai dari 1 juta sampai 5 juta dan dijanjikan akan dikasih menempati toko tersebut, 16 Februari 2021.
Kades Banyu Urip IDHAM , QH. Ss menjelaskan bahwa tidak pernah menyuruh atau memerintahkan dari aparat desa untuk memungut uang muka, bagi masyarakat yang akan menempati toko yang dibangun oleh Pemerintah kabupaten Lombok Barat itu .
Tegasnya, IDHAM, QH. Ss selaku Kades Banyu Urip bahwa ketentuan biaya admin maupun pajak, itu semua adalah kewenangan Kabupaten Dinas terkait, saya selaku Kepala Desa Banyu Urip sendiri tidak tau berapa biaya admin atau pajak yang akan dikenakan oleh Dinas terkait Kabupaten Lombok barat, jelas belum saya tau.
Harapan Pak Kades kepada masyarakat yang sudah memberikan uang kepada oknum tersebut agar uang tersebut di minta kembali, kalau tidak mau di kembalikan saya sampaikan dengan tegas saya akan dampingi masyarakat saya untuk melaporkan oknum tersebut ke Polres Lombok Barat.
Mengenai 1 toko yang diambil untuk dijadikan sebagai tempat BUMDes itu memang benar karena saya sudah adakan rapat bersama BPD dan semua staf, hasilnya mereka setuju agar kita tidak menyewa tempat BUMDes dan itu semua untuk masyarakat karena ketua BUMDes akan membuka jualan sembako grosiran untuk membantu masyarakat khususnya Desa Banyu Urip.
Terkait dengan Puskesdes yang selalu dibicarakan sama masyarakat mengenai pelayanannya itu, semua masih dalam perbaikan sistem kata Pak Kades.
IDHAM, QH. Ss menjelaskan bahwa Puskesdes yang ada di Desa Banyu Urip yang kita miliki itu Alhamdullah semua fasilitasnya lengkap, bagi masyarakat yang rawat inap, terkait mengenai pegawai atau perawat kesehatan yang tidak pernah ada dalam 24 jam itu masih dikoordinasikan sama Dines terkait kabupaten Lombok Barat agar di berikan solusi yang baik.
Harapan Pak Kades ke Dinas terkait mengenai kesehatan agar menyiapkan khususnya masyarakat Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat agar perawat yang ditugaskan itu mau menetap di Puskesdes karena tempat sudah disiapkan dan masyarakat pun banyak yang sakit mendadak dikala tengah malam, tegasnya
IDHAM, QH. Ss. (*)