BPBD Kabupaten Bandung catat 12 titik bencana, 1.200 personel gabungan disiagakan -->

Breaking news

Live
Loading...

BPBD Kabupaten Bandung catat 12 titik bencana, 1.200 personel gabungan disiagakan

Friday 12 November 2021

Personel gabung itu terdiri dari petugas kepolisian, tentara, BPBD, PMI, Linmas dan Satpol PP. Dadang menyebut, banjir bandang mendominasi kejadian bencana di Kabupaten Bandung, dok. istimewa (11/12).


Bandung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat ada 12 titik bencana yang telah terjadi di Kabupaten Bandung dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah daerah pun menyiagakan sebanyak 1.200 personel gabungan untuk penanggulangan bencana.


Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna. Personel gabung itu terdiri dari petugas kepolisian, tentara, BPBD, PMI, Linmas dan Satpol PP. Dadang menyebut, banjir bandang mendominasi kejadian bencana di Kabupaten Bandung.


"Kami telah mencatat, ada 12 titik kejadian bencana, di antaranya longsor, banjir bandang dan beberapa kejadian lainnya. Mayoritas di Kabupaten Bandung ini longsor," ungkap Dadang usai membuka Apel Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Dome Balerame, Kabupaten Bandung, Jumat (12/11/2021).


Sejauh ini, tercatat ada bencana banjir bandang di Kertasari dan Solokan Jeruk. Kemudian, banjir pun terjadi di Baleendah dan Dayeuhkolot.


Untuk menanggulangi bencana tersebut, sebanyak 1.200 personel gabungan disiagakan oleh pemerintah daerah. Bupati pun menyampaikan, petugas tersebut akan disiagakan selama 24 jam. Kemudian, petugas pun diharuskan merespons cepat ketika informasi bencana sampai ke petugas.


"Sekitar 1.200 personel yang disebarkan di seluruh kabupaten Bandung terutama di titik titik rawan. Nanti kita quick respons ketika warga melaporkan sesuatu hal, maka paling lambat kita akan ada satu jam di lokasi bencana untuk melakukan penanggulangan bencananya.


Ribuan petugas itu akan disiagakan hingga Desember 2021 nanti. Kemudian, untuk anggarannya pemerintah daerah menyiapkan data bantuan tidak terduga untuk menanggulangi bencana.


"Sementara ini menggunakan BTT. Melihat situasi, berapa kebutuhan, tentatif prinsipnya. Tapi kita sudah siapkan anggaran dari BTT," pungkasnya. (rs/*)