Dirut Pertamina Nicke Widyawati diminta mundur ternyata oh ternyata -->

Breaking news

Live
Loading...

Dirut Pertamina Nicke Widyawati diminta mundur ternyata oh ternyata

Thursday 23 December 2021


Baru-baru ini, Nicke Widyawati masuk daftar wanita paling berpengaruh di dunia, dok. istimewa (23/12).


Jakarta - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mengancam akan menggelar mogok kerja selama 10 hari untuk meminta perseroan mengabulkan tuntutan yang disampaikan ke manajemen, salah satunya menuntut adanya pergantian direktur utama.


Dalam surat Nomor:113/FSPPB/XII/2021-TH tentang edaran mogok kerja yang dibuat pada 17 Desember 2021, disebutkan bahwa FSPPB bakal melakukan mogok kerja pada 29 Desember 2021 sampai dengan 7 Januari 2022.


Para pekerja menyatakan bahwa waktu mogok kerja tersebut dapat diperpanjang apabila sejumlah tuntutan yang dilayangkan dalam surat tuntutan sebelumnya pada 10 Desember 2021 tidak dipenuhi.


Seperti dilansir Bisnis, aksi mogok kerja tersebut akan diikuti oleh pekerja Pertamina Group anggota Serikat Pekerja Pertamina yang menjadi anggota FSPPB, dan akan dilakukan di seluruh wilayah kerja Pertamina, baik di holding maupun subholding.


Presiden FSPPB Arie Gumilar akan bertindak sebagai penanggung jawab aksi mogok kerja tersebut. Adapun, alasan mogok kerja yang akan dilakukan FSPPB adalah tidak tercapainya kesepakatan untuk melakukan perjanjian kerja bersama (PKB) di Pertamina antara pengusaha dan pekerja yang diwakili oleh FSPPB. Pengusaha dan pekerja yang diwakili oleh FSPPB gagal melakukan perundingan.


Di samping itu, Direktur Utama Pertamina dinilai tidak memiliki itikad baik untuk membangun industrial peace atau hubungan kerja yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan, serta tidak diindahkannya berbagai upaya damai yang sudah ditempuh oleh FSPPB.


Posisi Dirut Pertamina saat ini dipegang oleh Nicke Widyawati. Perempuan kelahiran 25 Desember 1967 menjadi adalah Direktur Utama Pertamina sejak 30 Agustus 2018.


Nicke adalah alumnus SMA Negeri 1 Tasikmalaya. Setelah itu ia kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) mengambil jurusan teknik industri dan lulus pada 1991. Ia juga melanjutkan pendidikan strata dua di Universitas Padjajaran mengambil jurusan hukum bisnis dan lulus pada tahun 2009.


Masuk Daftar Perempuan Berpengaruh


Ia mulai bekerja pada usia 21 tahun, saat masih menjalani pendidikan strata satu di Bank Duta cabang Bandung. Setelah itu ia sempat bekerja di PT Rekayasa Industri. Ia terlibat dalam beberapa proyek yang bekerja sama dengan Pupuk Sriwijaya di Palembang, Lhokseumawe, Cilegon, dan Malaysia.


Kemudian, ia bergabung dengan Mega Eltra, BUMN yang bergerak di bidang kelistrikan hingga menjadi direktur utama perusahaan tersebut.


Setelah dari Mega Eltra, ia ditarik ke PLN sebagai Direktur Pengadaan Strategis I pada tahun 2014. Pada tahun 2017, ia mulai berkarier di Pertamina sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan pelaksana tugas Direktur Logistik, Rantai Pasokan dan Infrastruktur.


Baru beberapa bulan menjabat ia dijadikan pelaksana tugas Direktur Utama merangkap Direktur Sumber Daya Manusia menyusul dicopotnya 5 direksi Pertamina yang dipimpin direktur utama Elia Massa Manik mengenai kebijakan yang dinilai merugikan sektor minyak dan gas dalam negeri.


Baru-baru ini, Nicke Widyawati masuk daftar wanita paling berpengaruh di dunia. Nicke berada di urutan 27. Selain Nicke, ada nama Menteri Keuangan Sri Mulyani yang masuk daftar tersebut di urutan 66.


Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periode 2020, seperti dilansir okezone.com,  Nicke melaporkan LHKPN periode 2020 pada 27 Maret 2021. Dia memiliki total kekayaan mencapai Rp64.857.000.000 atau Rp64,8 miliar.


Dia juga tercatat mempunyai 15 bidang tanah dan bangunan yang berada di Jakarta dan Tasikmalaya dengan total nilai Rp32.845.000.000 atau Rp32 miliar.


Untuk kendaraan Nicke memiliki 3 unit kendaraan di antaranya Toyota Alphard tahun 2018 seharga Rp850 juta, Mercedes Benz GLE400 tahun 2017 seharga Rp775 juta, dan mobil Honda HRV tahun 2020 seharga Rp300 juta. Total nilainya Rp1.925.000.000 atau Rp1,9 miliar.


Nicke juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya Rp87 juta, dan kas Rp30.000.000.000 atau Rp30 miliar. Dalam catatan itu Nicke disebutkan tidak memiliki utang. (dw)