Antara kelahiran dan kematian, Indonesia masih berkutat dijumlah ini,.. -->

Breaking news

Live
Loading...

Antara kelahiran dan kematian, Indonesia masih berkutat dijumlah ini,..

Tuesday 23 August 2022

dok. istimewa [Antusiasme Ibu-ibu saksikan acara Wisuda RA Al-Hikmah desa Cinta Ratu] Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof dr Ova Emilia, MMed, Ed, SpOG(K): Negara kita masih berkutat, angka kematian ibu itu nggak turun-turun. Problem kematian ibu ini masih menjadi problem dasar dari negara kita, (23/8).


Jakarta - Banyak negara di Asia dan Eropa yang saat ini pusing dengan angka kelahiran yang terus menerus turun di negaranya. Hal ini dilatarbelakangi oleh turunnya gairah berhubungan seks, menikah, atau memiliki anak.


Beberapa negara bahkan mengalami krisis populasi yang dilatarbelakangi salah satunya karena banyak wanita yang menganggap pernikahan dan memiliki keluarga tidak lagi penting.


Namun kondisi ini berbeda dengan yang terjadi di Indonesia. Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof dr Ova Emilia, MMed, Ed, SpOG(K) menyebut masalah besar yang terjadi saat ini masih terkait dengan angka kematian ibu dan stunting yang tinggi.

"Negara kita masih berkutat, angka kematian ibu itu nggak turun-turun. Problem kematian ibu ini masih menjadi problem dasar dari negara kita," bebernya dalam agenda The 2nd International Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health di Yogyakarta, Selasa (23/8/2022).


Prof Ova menyatakan kematian ibu yang tinggi masih menjadi ancaman besar bagi masyarakat.


Kecenderungan yang sama juga terlihat pada jumlah kasus stunting yang masih tinggi.


Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Kemenkes, angka kematian ibu masih menyentuh 230 kematian per 100 ribu kelahiran. Sementara data Sampling Registration System 2018 menunjukkan, sekitar 76 persen kematian ibu terjadi di fase persalinan dan 62 persen di antaranya terjadi di rumah sakit.


"Problemnya bukan cuman nakes dan infrastruktur tapi juga sistem yang mengkoneksikan semuanya," tambahnya.


Beberapa faktor risiko tingginya kematian ibu antara lain:

✓ Anemia
✓ Kurang energi kalori
✓ Obesitas atau kurang gizi
✓ Hipertensi saat kehamilan


"Masalah AKI sangat kompleks sekali ya. Jadi kita jangan banyak-banyak saja punya anak, kita harus berpikir tentang sustainability," ujarnya.


"Masalah AKI sangat kompleks sekali ya. Jadi kita jangan banyak-banyak saja punya anak, kita harus berpikir tentang sustainability," ujarnya. (dw/*)