PD tetap sodorkan AHY sebagai Capres 2024 -->

Breaking news

Live
Loading...

PD tetap sodorkan AHY sebagai Capres 2024

Saturday 1 October 2022

dok. istimewa/ Pasangan Anies-AHY disebut merupakan pasangan yang berpotensi untuk menang, (1/10).


Jakarta - Partai Demokrat (PD) tetap meyodorkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon cawapres pendamping Anies Baswedan meski belum ada kesepakatan dengan NasDem. Partai Demokrat menyebut, pencalonan AHY sebagai capres atau cawapres adalah aspirasi kader.


"Kami menghormati dari tiga nama yang masuk dalam bursa calon Cawapres Partai NasDem salah satunya adalah Mas Ketum AHY. Ini sejalan dengan aspirasi kader Partai Demokrat pada Rapimnas yang lalu yang menyampaikan aspirasi agar Mas Ketum AHY maju sebagai Capres atau Cawapres. Sebagian besar kader mengharapkan Mas Ketum AHY maju sebagai Capres namun kader juga rasional dan realistis bahwa Partai Demokrat tak bisa mengusung Paslon sendiri, mesti membangun koalisi dan akan menerima jika kesepakatan koalisi yang terbentuk kemudian hanya menjadi Cawapres," ucap Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, saat dihubungi, Jumat (30/9/2022).


Menurutnya, jika koalisi antara NasDem, PKS, dan PD menyetujui pasangan Anies-AHY, maka koalisi akan mendapat keuntungan. Pasangan Anies-AHY disebut merupakan pasangan yang berpotensi untuk menang.


"Jika kemudian koalisi menyepakati Anies-AHY maka akan baik sekali, selaras dengan tagline dan komitmen perjuangan Partai Demokrat yaitu Perubahan dan Perbaikan. Pasangan ini juga memiliki peluang terbesar untuk memenangkan konstestasi sebagaimana terekam dari berbagai lembaga survei. Keduanya saling mengisi dan melengkapi, termasuk dari sisi elektabilitas," katanya.


Menurut Kamhar, AHY memiliki kekuatan di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng). Sementara Anies unggul di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan DKI Jakarta.


"Misalnya di Pulau Jawa, Mas Ketum AHY bisa memberi kontribusi elektoral di Jawa Timur yang merupakan daerah asal Pak SBY, dan Jawa Tengah yang merupakan daerah asal Ibu Ani Yudhoyono. Sementara Mas Anies unggul di DKI dan DIY. Untuk Jabar dan Banten, keduanya memiliki basis dukungan yang kuat. Jadi benar-benar pasangan ini saling menguatkan," ucapnya.


Namun, soal keputusan pasangan Anies dan AHY, Kamhar menyerahkan kebijakan itu kepada koalisi. Keputusan Anies-AHY, harus menjadi keputusan bersama partai koalisi.


"Terkait pasangan calon, mesti menjadi agenda bersama yang disepakati dalam koalisi. Kami meyakini keputusan yang akan diambil rasional dan menjadikan banyak faktor sebagai pertimbangan, seperti kecocokan, dan kemistri antara satu sama lainnya, perbedaan latar belakang yang saling mengisi, serta yang utama faktor elektabilitas," katanya.


Waketum NasDem, Ahmad Ali sebelumnya menyebut mereka tidak bisa menanggapi usulan Demokrat soal AHY jadi duetnya Anies Baswedan. Ali menegaskan NasDem dan Demokrat belum ada ikatan koalisi.


"Nanti (siapapun yang berkoalisi) akan ada kesamaan dalam memilih capres, tapi apakah kemudian kalau ditanya apa yang diusulkan Demokrat (duet Anies-AHY) ya kami tidak bisa menanggapi itu, kami tidak punya ikatan kerja sama apa-apa dengan Demokrat, paling tidak sampai hari ini untuk mendiskusikan atau menyetujui apa yang menjadi usulan Demokrat. NasDem itu berpandangan partai sebagai wadah untuk mengatur sirkulasi kekuasaan," kata Ali saat dihubungi pada Kamis (29/9) malam.


Ali menilai tidak semua kader partai politik (parpol) memiliki karakter yang lebih baik ketimbang tokoh nonparpol. Ali menegaskan, NasDem akan berkoalisi dengan partai yang memiliki kesamaan pandangan.


"Kalau NasDem berpandangan tidak semua kader partai politik itu lebih baik dari kader-kader profesional maupun non partai. Kami ingin berkoalisi dengan partai yang memiliki pandangan yang sama," imbuhnya. (dw/*)