Kabar Duka: Ki Joko Bodo meninggal dunia, ada riwayat tertentu -->

Breaking news

Live
Loading...

Kabar Duka: Ki Joko Bodo meninggal dunia, ada riwayat tertentu

Tuesday 22 November 2022

dok. istimewa (22/11) Ki Joko Bodo Ayda mengatakan meninggal karena sudah menjadi takdirnya.


Jakarta - Ki Joko Bodo meninggal dunia di usia 57 tahun pada hari ini, Selasa (22/11/2022). Ayda Prasasti, anak Ki Joko Bodo menyebut sang ayah memiliki riwayat penyakit hipertensi atau darah tinggi.


Dikatakan Ayda, sang ayah awalnya akan melakukan kontrol rutin di rumah sakit pada Kamis mendatang, namun takdir berkata lain.


"Ada [riwayat] darah tinggi. Ayahku memang ada jadwal kontrol di hari Kamis, tapi sudah pergi duluan," tutur Ayda dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (22/11).


Meski demikian, Ayda memastikan sang ayah meninggal tanpa ada penyebab pasti yang memicu. Ia meyakini sang ayah meninggal karena sudah menjadi takdirnya.


"Enggak ada (pemicu), memang sudah waktunya. Sudah takdir," tutur Ayda.


Faktor Risiko Hipertensi
Dikutip dari Mayo Clinic, hipertensi atau darah tinggi merupakan kondisi tekanan darah berada di angka 130/80 mmHg atau lebih. Apabila seseorang memiliki tekanan darah tinggi, kekuatan darah yang mendorong dinding arteri secara konsisten terlalu tinggi. Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.


Jika tak segera ditangani, hipertensi dapat memicu sejumlah penyakit serius yang mengancam jiwa, seperti stroke, penyakit jantung, dan lainnya.


Adapun sejumlah faktor risiko yang bisa memicu tekanan darah tinggi di dalam tubuh, yaitu:


Usia
Risiko tekanan darah tinggi meningkat seiring bertambahnya usia. Sampai usia 64 tahun, tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada pria. Sedangkan pada wanita, lebih mungkin terjadi saat berusia di atas 65 tahun.


Riwayat Keluarga
Hipertensi juga cenderung diturunkan dalam keluarga.


Obesitas
Seseorang berisiko mengalami hipertensi jika memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Jika tubuh semakin berat, semakin banyak juga darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh.


Saat jumlah aliran darah melalui pembuluh darah meningkat, itu juga akan meningkatkan tekanan pada dinding arteri.


Kurang Aktif
Orang yang kurang aktif secara fisik cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi. Semakin tinggi detak jantung, maka semakin keras jantung harus bekerja dengan setiap kontraksi dan arteri.


Merokok
Kebiasaan merokok bisa meningkatkan tekanan darah dan merusak lapisan dinding arteri. Hal ini dapat menyebabkan arteri menyempit dan meningkatkan risiko penyakit jantung.


Terlalu Banyak Mengkonsumsi Garam
Terlalu banyak mengkonsumsi garam (natrium) dalam makanan bisa menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah.


Terlalu Sedikit Mengkonsumsi Potasium
Potasium dapat membantu menyeimbangkan jumlah natrium dalam sel tubuh. Keseimbangan potasium sangat penting untuk kesehatan jantung.


Jika kadar potasium tidak tercukupi, kadar natrium bisa menumpuk di dalam darah.


Stres
Tingkat stres yang tinggi bisa memicu hipertensi. Kebiasaan yang berhubungan dengan stres seperti makan terlalu banyak, merokok, atau minum alkohol bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah lebih lanjut.


Kondisi Kesehatan Tertentu
Kondisi kesehatan yang kronis juga bisa meningkatkan risiko hipertensi, termasuk penyakit ginjal, diabetes, dan sleep apnea. Terkadang, kehamilan juga bisa berkontribusi meningkatkan kemungkinan hipertensi. (dw/*)