Tanjung Perak Bakal Hub Port Arus Logistik Nasional & Internasional -->

Breaking news

Live
Loading...

Tanjung Perak Bakal Hub Port Arus Logistik Nasional & Internasional

Sunday 25 October 2015



Tanjung Perak Bakal Hub Port Arus Logistik Nasional & Internasional

Surabaya, Media Investigasi
Indonesian National Shipowners' Association (INSA) atau Persatuan Pengusaha Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional Indonesia Surabaya mengadakan acara silaturahmi santai untuk para anggotanya di Terminal Penumpang Kapal Laut “Gapura Surya Nusantara”, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jumat (23/10/2015) malam.
Acara bertempat di balkon lantai 3 yang berhiaskan pemandangan kesibukan pelayaran Selat Madura di malam hari. "Kesempatan ini menjadi momen bertemu para anggota Kontainer MLO (Main Line Operator) untuk kontainerisasi yang internasional", kata Ketua DPC INSA Surabaya Stenven Lesawengen di sela acara.
Stenvens mengungkapkan bahwa ia ingin turut memperlihatkan bahwa Pelindo III sudah semakin maju, tidak hanya membangun infrastruktur logistik seperti Terminal Teluk Lamong dan JIIPE (Java Integrated Industrial & Ports Estate), tetapi juga bangunan terminal penumpang kapal laut modern yang senyaman airport. 
“Lihat fasilitas ini, sudah sangat mendukung kegiatan leisure. Apalagi di Surabaya belum banyak tempat santai yang didukung suasana laut”, ujarnya.
Kemudian saat disinggung bahwa acara tersebut tentunya juga jadi kesempatan konsolidasi bisnis, Stenvens mengiyakan. 
“Sekaligus mendekatkan Pelindo III sebagai wakil Pemerintah yang mengelola pelabuhan dengan para pengusaha yang berkontribusi besar bagi Pelindo III”, katanya.
“Kami dari pelayaran mengharapkan Pelindo III dapat lebih mengoptimalkan lagi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) yang sudah selesai direvitalisasi. Alur pelayaran yang kini selebar 150 meter dengan kedalaman -13 meter LWS tersebut akan mengakomodir kapal-kapal besar berukuran 5.000 TEUs dapat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak. Ini akan meningkatkan efisiensi biaya logistik”, jelasnya.
Lebih lanjut Stenven memproyeksikan bahwa Terminal Teluk Lamong dan JIIPE nantinya dapat menjadi hub-port arus logistik nasional. Keunggulan kedalaman (draft) dan kecanggihan alat bongkar muat, serta secara geografis berlokasi "di tengah-tengah" Nusantara, semakin menguatkan infrastruktur pelabuhan yang dikelola Pelindo III tersebut untuk menjadi hub-port.
“Semoga bisa mendukung peningkatan produktivitas pengusaha dan tentunya menekan logistic cost nasional”, katanya.
Kahumas Pelindo III Edi Priyanto mengaku senang bisa menjamu para pengusaha yang sebagian besar merupakan pengguna jasa Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS), anak usaha Pelindo III dan DP World di Pelabuhan Tanjung Perak. 
“Dalam suasana informal seperti ini kami mendengarkan jika ada keluhan dan saran dari para pelanggan Pelindo III, dan kegiatan ini lebih efektif dalam menjalin relasi dengan para stackhelder. Hal ini agar hubungan bisnis juga bisa terjalin dengan lebih bernuansa akrab dan tentunya meningkatkan produktivitas bersama”, kata Edi. 
Nampaknya nilai 'customer focus' yang jadi salah satu budaya perusahaan Pelindo III benar-benar membudaya di BUMN kepelabuhanan tersebut.
Edi juga membenarkan bahwa saat ini kapal-kapal internasional bermuatan besar sudah mulai sandar di Terminal Teluk Lamong karena kedalaman dermaganya mencapai -14 meter LWS dan kedepan bisa diperdalam lagi hingga -16 meter LWS. Juga telah dilakukan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya, dengan lebar alur menjadi 150 meter, kedalaman menjadi -13 m LWS pada tahap pertama dan secara bertahap akan diperlebar hingga 200 meter dan dalam -16 m LWS, sehingga kapal tujuan Indonesia tidak perlu lagi singgah ke Singapura. 
“Pelayaran dapat menikmati efisiensi waktu dan biaya dengan membongkar dan memuat barangnya di Terminal Teluk Lamong dan telah dibuktikan dengan adanya rute kapal internasional asal Tiongkok, Hongkong, dan Korea yang bisa langsung mengirimkan barang ke Indonesia melalui Terminal Teluk Lamong tanpa harus transit melalui Singapura lagi”, ujar Edi.

Berdasarkan catatan pengiriman barang menggunakan kemasan petikemas menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun, realisasi pada tahun 2014 menunjukkan arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak tercatat 3,1 juta Teus atau meningkat 4% dari realisasi tahun 2013 dengan catatan 2,9 juta Teus. Selanjutnya Edi kembali merinci, realisasi arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak sampai dengan triwulan III 2015 ini tercatat 2,2 juta Teus. (Ryobi Rizki Kurniawan)