MENSOS TINJAU BULOG -->

Breaking news

Live
Loading...

MENSOS TINJAU BULOG

Tuesday 27 December 2016

Dampak banjir hantam bulog

Kota Bima NTB, Media Investiagasi- Bencana banjir terbesar dalam sejarah yang terjadi di Kota Bima pada Rabu (21/12/2016) dan Jum’at (23/12/2016), sukses menyambar banyak hal. Selain pemukiman warga dan narastruktur lainnya, juga sukses menghantam penampungan besar milik pemerintah (gudang Bulog) yang terletak di Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota-Kota Bima.

Selain lingkungan yang sudah berubah bak kubangan, pagar Bulog juga mengalami kerusakan parah. Mirisnya, dari 2200 ton beras yang ada dalam gudang, hanya 500 ton yang selamat dari gempuran banjir. Atas kejadian tersebut, Manteri Sosial (Mensos) RI, Khofifa Indah Parawansa, Senin (26/12/2016) langsung berkunjung ke Kota Bima. Kunjungan itu, bertujuan untuk mengetahui kondisi Kota Bima pasca banjir dan upaya penanganannya. Tiba di Kota Bima, Mensos langsung menuju gudang Bulog di Kelurahan Jatiwangi guna memastikan pasokan beras yang tersisa.



Sebab, gudang penampungan beras ribuan ton ini tak pernah terlepas dari amukan banjir bandang. Mansos yang didampingi, Gubernur NTB, KH Zainul Majdi, Bupati Bima, HJ Indah Dhamaynti Putri, Bupati Dompu, Drs H Bambang Yasin, Wakil Wali Kota Bima, H A Rahman H Abidin, Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifudin, ST, masuk ke gudang Bulog yang sudah mengeluarkan aroma menyengat.


Karena banya menyengat, Mansos dan pejabat lainnya akhirnya mengenakan masker. Mensos pun menanyakan kepada Kepala Bulog Bima terkait jumlah beras yang dapat diselamatkan untuk digunakan. Dari penjelasan yang diberikan, Mensos memperoleh pengakuan bahwa beras yang terselamatkan hanya sekitar 30 persen.

Mansos Khofifa Indah Parawansa kemudian mengatakan, untuk tanggap darurat bencana, suplai bantuan akan menggunakan jatah Kota Bima. Jika tidak habis, maka penanganannya akan dilakukan oleh Gubernur NTB. Gubernur selanjutnya mengeluarkan jatah logistik seperti beras untuk tanggap bencana.

“Jika pasokan di tingkat Provinsi habis, maka selanjutnya akan memperoleh bantuan dari Kemensos,” janjinya. Berdasarkan laporan dari Bulog Bima katanya, jumlah beras awalnya 2.200 ton, namun yang dapat dimanfaatkan 500 ton. “Kondisi ini, tentu saja membuat kita semua prihati. Karenanya, penambahannya untuk memenuhi kebutuhan warga menjadi mutlak untuk diadakan,” pungkasnya. 


Reporter: Abd Rahim/Tim
Editor: Rosyid