PEMUKIMAN KUMUH WARGA KURANG MAMPU DI KOTA MAMUJU -->

Breaking news

Live
Loading...

PEMUKIMAN KUMUH WARGA KURANG MAMPU DI KOTA MAMUJU

Thursday 4 May 2017

Ratusan rumah tak layak huni terletak di Kelurahan Simboro Kecamatan Simkep Kabupaten Mamuju terhampar tak beraturan.

Mamuju, Media Investigasi- Ratusan rumah tak layak huni, terletak di Kelurahan Simboro Kecamatan Simkep Kabupaten Mamuju terhampar tak beraturan (04/05). 

Mereka terpinggirkan oleh perkembangan Kota Mamuju, dengan memilih berkelompok mendirikan pemukiman, jauh dari kelayakan.

Bantuan dari pemerintah baik kabupaten maupun provinsi, ataupun pusat tak kunjung datang. Pembangunan ‘Sejuta Rumah’ yang diprogramkan pemerintah pusat tidak tersentuh, menurut beberapa warga setempat katanya jauh dari jangkauan perumahaan bersubsidi yang digulirkan pemerintah. Alasannya, mereka tidak memiliki pendapatan tetap, bank tentu selektif memilih.

Bantuan program yang lain pemerintah diharapakan. Padahal mereka layak untuk mendapat bantuan bedah rumah atau layak tinggal di rusunnawa, atau semacamnya. Dari pantauan Media Investigasi, bahwa ratusan rumah tak layak huni itu beratap rumbia serta berdindin papan bekas, dari bangunan yang sudah terpakai dan terbuang, kemudian dipungut untuk dimanfaatkan lagi.

Menurut salah seorang warga Marzuki ke jurnalis investigasi mengungkapkan "bahwa ratusan rumah tak layak itu merupakan latar belakang dari keluarga tak mampu atau miskin, penduduk asli Sulawesi Barat namun mereka tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah" hingga berita ini di turunkan.

Terpisah, salah seorang warga yang merasa tidak diperhatikan pemerintah,  Iwal mengaku dengan sejawatnya di situ, tidak memiliki tempat atau lokasi, mereka dirikan rumah tak layak huni itu karena terpaksa, “Hanya menumpang saja, yang sewaktu-waktu pemilik lokasi ‘juragan’ akan di ambil kembali. 

"Olehnya itu, kami mohon kiranya pemerintah memberikan kami rumah bantuan atau rusunnawa untuk tempat tinggal,” tutur Iwal dengan serius tanpa tedeng aling-aling di rumahnya yang serba kekurangan itu.(Musraho)
Editor: Rosyid