Bima, (MI)- Mendekati musim tanam perdana padi dan bawang merah dan palawija lainnya, di bulan januari tahun 2018, para petani sudah mulai mempersiapkan kebutuhannya dengan membeli pupuk untuk persiapan, yang di khawatir terjadi kelangkaan pupuk pada bulan januari-pebruari.
Dari pantauan awak media, warga mengerumuti setiap agen pengecer pupuk di desa masing-masing,seperti yang terjadi di UD Oi Jangka desa parangina Kecamatan Sape Kabupaten Bima pada jumat (08/12), pukul 13.00 wite, warga yang sudah lama menunggu pendistribusian pupuk, berebutan hingga cekcok mulutpun terjadi. Untuk mendapat pupuk urea bersubsidi senilai 100 ribu per-sak, yang diterima oleh UD Oi Jangka sebanyak 8,5 ton ludes terjual ke warga petani setempat.
Agen pengecer menjual paketkan 1 bungkus Pupuk Petro Bio berisi 5 Kg non subsidi dengan harga 100 ribu dan 2 sak pupuk urea yang dibandrong dengan harga paket 300 ribuan, dengan pengawasan Kepala, KUPT Sekretaris beserta staf.
Di waktu yang sama sekitar pukul 16.00 wite di UD Usaha Tani pun, menerima 1 truk pupuk, untuk di bagikan kepada masyarkat, yang di jual paket 2 sak urea dan 1 bungkus pupuk petro bio dengan harga jual 280 ribu rupiah lebih rendah ketimbang di UD Oi Jangka, dari penelusuran awak media, bersama petugas KUPT Pertanian dan Babinsa Kopda Aladin.
Sekretaris KUPT Pertanian Kec. Sape Ir. Abdul Haer di lokasi menjeleaskan, "pihaknya hanya memantau pupuk urea yang bersubsidi saja, dengan harga jual 100 ribu per-sak, masih di katagorikan harga yang wajar, bukan yang tidak wajar, dan pihak nya pun sudah berkoordinasi dengan pemilik agen pengecer UD Usaha Tani,supaya menjual petro bio kurang dari 100 ribuan dan begitupun pada UD Oi Jangka, sudah di sarankan" katanya.
Salah seorang warga menyampaikan, "Ia membeli paket pupuk di desa lain di waktu yang sama, sebesar 125 ribu terdiri dari 1 sak urea dan 1 bungkus plastic pupuk petro bio berisi 2 Kg.
Pada pukul 18.30 wite awak media coba membeli pupuk pada UD Oi Jangka dengan harga paket 2 sak urea dan 1 petro bio Rp 280.000, pemilikpun mengatakan,kami sudah turunkan harga dari 100 ribu ke 80 ribu per 1 bungkus petro bio.
(mi/*)
Agen pengecer menjual paketkan 1 bungkus Pupuk Petro Bio berisi 5 Kg non subsidi dengan harga 100 ribu dan 2 sak pupuk urea yang dibandrong dengan harga paket 300 ribuan, dengan pengawasan Kepala, KUPT Sekretaris beserta staf.
Di waktu yang sama sekitar pukul 16.00 wite di UD Usaha Tani pun, menerima 1 truk pupuk, untuk di bagikan kepada masyarkat, yang di jual paket 2 sak urea dan 1 bungkus pupuk petro bio dengan harga jual 280 ribu rupiah lebih rendah ketimbang di UD Oi Jangka, dari penelusuran awak media, bersama petugas KUPT Pertanian dan Babinsa Kopda Aladin.
Salah seorang warga menyampaikan, "Ia membeli paket pupuk di desa lain di waktu yang sama, sebesar 125 ribu terdiri dari 1 sak urea dan 1 bungkus plastic pupuk petro bio berisi 2 Kg.
Pada pukul 18.30 wite awak media coba membeli pupuk pada UD Oi Jangka dengan harga paket 2 sak urea dan 1 petro bio Rp 280.000, pemilikpun mengatakan,kami sudah turunkan harga dari 100 ribu ke 80 ribu per 1 bungkus petro bio.
(mi/*)