Bakesbangpol Pacitan Gelar Seminar Kebangsaan, Guna Tingkatkan Rasa Nasionalisme -->

Breaking news

Live
Loading...

Bakesbangpol Pacitan Gelar Seminar Kebangsaan, Guna Tingkatkan Rasa Nasionalisme

Wednesday 8 August 2018

Pacitan, (MI)- Untuk membangkitkan semangat rasa nasionalisme dan cinta tanah air kepada seluruh komponen masyarakat serta dalam rangka HUT RI ke-73 tahun 2018, Bakesbangpol Kabupaten Pacitan mengelar Seminar Kebangsaan yang di laksanakan di pendopo Kabupaten.

Dalam laporannya Kepala Bakesbangpol Pacitan Suhariyanto, S.H, MM mengatakan, Kegiatan ini di gelar dengan tujuan untuk membentuk karakter bangsa agar tidak melupakan semua jasa-jasa para pahlawan bangsa dalam merebut kemerdekaan, Agar generasi penerus bangsa ini tetap selalu menghargai serta tetap menumbuhkan jiwa nasionalisme, Walau saat ini sudah memasuki era globalisasi.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan, namun saat ini sudah mulai budar. Kami mengharapkan dengan adanya seminar ini generasi kita memahami tentang nilai kebangsaan,"ujar mantan Kadis Dukcapil tersebut, Rabu (8/8/2018).

Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada para hadirin yang mengikuti kegiatan seminar kebangsaan dalam rangka memperingati proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 yang diselenggarakan Bakesbangpol Pacitan.

Kami menyambut baik atas dilaksanakan kegiatan wawasan kebangsaan ini bertujuan untuk meninggalkan rasa cinta tanah air dan bangsa yang bersumber dari UUD 1945, Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika.

"Saat ini masyarakat dan Bangsa Indonesia sudah mulai melupakan budaya sendiri dan sudah mulai luntur rasa nasionalismenya karena terkikis oleh kebudayaan asing, maka dengan adanya seminar ini kita tumbuhkan serta tingkatkan rasa nasionalisme agar tetap tertanam jiwa patriotisme di hati kita masing-masing,"harapnya.

Acara yang di hadiri sekita 200 orang dari berbagai unsur lapisan masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, unsur organisasi kemasyarakatan, mahasiswa,pelajar, dengan nara sumber dari Kodam V/Brawijaya

Pabanda Bakti TNI Sterdam V Brawijaya Letkol Inf Drs. Didi Suryadi, MAP dalam paparannya mengatakan, Manusia Indonesia saat ini sudah mulai berubah kerena dasar negara kita sudah mulai ditinggalkan. Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter serta kepribadian.

"Dahulu Indonesia adalah Bangsa yang religius, jujur sopan suka menolong dan saling menghormati sesama manusia, namun saat ini sudah berubah masyarakatnya cenderung pemarah dan main hakim sendiri,"jelas pria dengan dua melati di pundaknya tersebut.

Ancaman di Indonesia saat ini ada 2 yaitu ancaman militer dan Nonmiliter namun yang lebih bahaya saat ini adalah ancaman Nonmiliter dan sulit diidentifikasi. Karena saat ini media elektronik di Indonesia baru sebatas tontonan belum menjadi tuntutan sehingga banyak acara yang tidak mendidik serta tidak sesuai dengan karakter bangsa.

"Permasalahan dan tantangan bangsa saat ini adalah wawasan kebangsaan luntur, eksplorasi alam tanpa terkendali, berkembangnya faham radikalisme serta lunturnya jiwa patriotisme dan nasionalisme pada generasi bangsa ini,"tambahnya.

Globalisasi adalah negara seolah tanpa bahas, saling tergantung, saling terhubung, lahirnya aliran globalisasi mengikis Nasionalis pada masyarakat dari laoisan bawah hingga elit bangsa ini.

Baca juga : Gempa Lombok Potensi Tsunami, BMKG : Jauhi Bibir Pantai

Untuk mengatasi itu maka bangsa Indonesia harus kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila sebagi dasar negara. Wawasan kebangsaan merupakan pancaran palsafah secara utuh menyeluruh menjiwai perumusan kebijakan penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara,"tegasnya.(tyo)