Boyolali, Puluhan Lulusan SMK Di Pekerjakaan Pabrik Mobil Esemke -->

Breaking news

Live
Loading...

Boyolali, Puluhan Lulusan SMK Di Pekerjakaan Pabrik Mobil Esemke

Thursday 1 November 2018

Jakarta, (MI)- Puluhan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah bekerja di pabrik perakitan mobil Esemka berlokasi di Desa Demangan, Boyolali, Jawa Tengah.

Kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh Anwar Yasmin, Guru Otomotif di SMK N 1 Sambi, Boyolali. Sekitar 40 alumni dari jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) telah bekerja di pabrik perakitan mobil Esemka.

"Sejak tahun ini (2018) bekerjanya. Saya dapat kabar itu dari cerita anak-anak alumni," kata Anwar Yasmin ketika ditemui CNNIndonesia.com di SMK N 1 Sambi, Senin (29/10).

Anwar mengatakan bahwa perekrutan pekerja tidak dilakukan melalui sekolah. Namun, ia enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai detail perekrutan dan pekerjaan para mantan anak didiknya di pabrik perakitan mobil Esemka.

"Bukan kapasitas saya untuk menjawab ya, mungkin bisa ditanyakan langsung dengan pihak manajemen," kata Anwar.

Sementara menurut Kepala Desa Demangan, Wijiyanto, pihak manajemen Esemka memang melakukan kerja sama dengan SMK untuk mendapatkan tenaga kerja. Prioritasnya adalah sekolah-sekolah yang ada di wilayah Boyolali.

"Jadi Esemka itu bekerja sama dengan sekolah (SMK). Penyaluran tenaga kerja itu dari sekolah (SMK), anak-anak lulusan baru yang diterima ya mungkin ketika mempunyai keahlian yang sama (sesuai kebutuhan)," kata Wijiyanto kepada CNNIndonesia.com di Balai Desa Demangan.

Tidak hanya memperkerjaan siswa lulusan SMK, pihak manajemen Esemka juga merekrut warga di Desa Demangan, Boyolali untuk bekerja di pabrik perakitan mobil yang digadang-gadang menjadi mobil nasional tersebut.

Warga Desa Demangan yang menjadi pekerja di pabrik perakitan mobil Esemka rata-rata bekerja sebagai penjaga keamanan, tukang kebun, dan ada juga yang sebagai penjaga kantin. Hanya saja, pihak perangkat desa tidak mengetahui pasti berapa jumlah warganya yang bekerja di pabrik tersebut.

"Itu kan yang jadi sekuriti itu kalau gak salah ada tiga sampai empat yang dari sini (Desa Demangan). Penjaga kantin dari Demangan ada, tukang kebun dari Demangan juga ada," kata Heri Listanto, Sekretaris Desa Demangan.

Setelah kemunculan mobil Esemka pada Mei 2009 yang diciptakan oleh siswa SMK 1 Singosari, mobil tersebut terus menjadi perbincangan masyarakat Indonesia. Presiden Joko Widodo turut mendukung Esemka diproduksi untuk kebutuhan konsumen dalam negeri. Esemka sempat dijadikan mobil dinas Joko Widodo saat menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Buka Lowongan Pekerjaan untuk Warga Setempat.

Pemerintah Desa Demangan, Boyolali, Jawa Tengah berharap manajemen Esemka agar membuka lebih banyak lowongan pekerjaan untuk warga setempat.

Pasalnya, Kepala Desa Demangan, Wijiyanto, mengatakan pihaknya pernah mengajukan permintaan agar warga setempat juga dilibatkan sebagai buruh di pabrik mobil Esemka namun tidak pernah dihiraukan. Dengan adanya pembangunan pabrik di Desa Demangan, sebenarnya Wijiyanto berharap dapat mengangkat perekonomian warganya.

PT Solo Manufaktur Kreasi merupakan perusahaan yang memegang lisensi mobil Esemka, mobil yang digadang-gadang menjadi mobil nasional. Peusahaan membangun pabrik perakitan mobil Esemka dengan menyewa tanah kas Desa Demangan selama 30 tahun.

"Selama ini saya masih terbebani dari proses pembangunan, saya dulu itu minta melibatkan masyarakat desa, jadi tukang atau apalah gitu, cuma enggak pernah digubris. Waktu itu saya ngomong di mana tempat saya berbicara," kata Wijiyanto ketika ditemui CNNIndonesia.com di Balai Desa Demangan, Senin (29/10).

Wjiyanto menyebut jarang sekali bertemu dengan pihak manajemen Esemka. Padahal sebelum memulai adanya pembangunan pabrik, pihak manajemen Esemka sering kali mengadakan pertemuan, baik dengan pemerintah desa, tokoh masyarakat, maupun dengan mayarakat.

Menurut Wijiyanto komunikasi antara perangkat desa dengan pihak manajemen Esemka kini sudah semakin renggang.

"Tiga tahun yang lalu realisasi pertemuan terus, pertemuan-pertemuan rutin gitu, mengadakan pengajian seperti itu. Sejak Januari tahun ini (2018) ngedrop, intensitas untuk kegiatan berkurang. Maksudnya dari pihak Esemka, sudah hubungannya kaya sudah terputus," kata Wijiyanto.

Meski begitu, Wijiyanto membenarkan jika kini ada beberapa warganya yang bekerja di pabrik mobil Esemka sebagai petugas keamanan, tukang kebun, dan penjaga kantin. Hanya saja, pihaknya tidak mengetahui pasti berapa jumlah warganya yang bekerja di pabrik tersebut.

Menurut Wijiyanto, warga Desa Demangan yang bekerja di pabrik mobil Esemka mengajukan lamaran pekerjaan secara mandiri tidak melalui perangkat desa.

Baca juga : Dibalik Jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610, Ada Tiga Berita Hoax Yang Beredar, Ini Pejelasannya!!

"Ya mengajukan lamaran ke PT, mungkin sendiri, dari masing-masing, perseorangan mengajukan lamaran ke PT SMK. Belum ada dari pihak manajemen Esemka menawarkan pekerjaan melalui perangkat desa. Karena ya mungkin sesuai kebutuhan kali ya," tutup Wijiyanto. [mi]