BNNP Jawa Barat, Dorong Kearifan Lokal Purwakarta Gaya Hidup Anti Narkoba -->

Breaking news

Live
Loading...

BNNP Jawa Barat, Dorong Kearifan Lokal Purwakarta Gaya Hidup Anti Narkoba

Thursday 13 December 2018


Purwakarta, (MI) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat akan mendorong  pengembangkan kearifan lokal Purwakarta untuk menjadikan gaya hidup anti narkoba sebagai budaya di Kabupaten Purwakarta.

Demikian disampaikan Kepala BNNP Jawa Barat, Brigjen Pol Sufyan Syarif pada agenda Pengembangan Kapasitas dan Sinergitas Tiga Pilar (Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa/Lurah) bersama Puskesmas dalam Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) menuju Purwakarta Istimewa Bersih dari Narkoba (Bersinar), di Bale Sawala Yudhistira, Pemkab Purwakarta, Kamis (13/12/2018).

"Dengan program Desa Bersih Narkoba (Bersinar), kita berharap wilayah Kabupaten Purwakarta, bisa terus-menerus melakukan upaya-upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, sehingga nantinya bisa menjadi sebuah budaya anti narkoba," ungkapnya.

Pihaknya juga berterimakasih kepada Bupati Purwakarta dan jajarannya yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan lengkap dan beliau sudah membentuk satu sistem yang tengah berjalan  sampai ke tingkat desa.

"Kami dari BNN Provinsi akan mendukung untuk bisa dilakukan di setiap desa di Purwakarta dan terus menerus bergerak agar menjadi budaya yang positif dari warga, yaitu budaya menolak narkoba (peredaran dan penggunaan)," ujar Kepala BNNP Jawa Barat.

Kedepan diharapkan di Purwakarta ada regulasi pengembangan Desa Bersinar.

"Untuk pedoman jajarannya bisa dibuatkan instruksi Bupati atau peraturan daerah," kata Sufyan.

Ditempat yang sama, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengaku, pihaknya turut prihatin perihal adanya 11 wilayah kecamatan yang mendapat raport merah peredaran narkoba.

"Acara yang digelar ini adalah langkah yang luar biasa, sekaligus penegasan komitmen tiga pilar untuk bersama memberantas narkoba. Diketahui juga tadi di wilayah Purwakarta ini harus betul-betul serius dan waspada narkoba, yang perlu dilakukan tadi sudah disampaikan mulai dari pencegahan oleh seluruh elemen masyarakat hingga tingkat desa melalui desa bersinar, di Purwakarta baru ada empat desa bersinar dan di tahun 2019 akan lebih ditingkatkan lagi," kata Ambu Anne.

Selain itu, lanjut Anne, untuk rehabilitasi perlu juga ditingkatkan lagi. Apalagi dari 20 Puskesmas saat ini baru ada satu Puskesmas yang bisa menangani rehabilitasi narkoba.

"Tahun depan harus mencangkup seluruh wilayah, minimal Puskesmas bisa menjadi tempat rujukan tempat rehabilitasi, itu jadi target saya tahun depan," kata Anne.

Sementara, Kapolres Purwakarta, AKBP Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, 11 dari 17 kecamatan yang ada di wilayah hukum Purwakarta rawan peredaran narkoba.

"Saat ini peredaran Narkoba sudah merambah ke berbagai kalangan. Ini harus diantisipasi segera. Ini yang terus kami waspadai. Karena, saat ini peredaran Narkoba sudah merambah ke peloksok pedesaan," kata Twedi disela kegiatan.

Bahkan, dari analisa jajarannya saat ini para pelaku penyalahgunaan narkoba sudah mulai terang-terangan. Selain itu, saat ini kost-kostan dan rumah pribadi jadi lokasi transaksi barang haram ini.

Atas kondisi tersebur, dirinya menegaskan perlu kerja sama lintas sektoral guna memerangi peredaran narkoba ini. Terutama, peran dari masyarakat. Jika ada hal yang mencurigakan di sekitar tempat tinggal, maka segera laporkan ke pihak berwajiban.

"Kami juga berharap, masyarakat pro aktif. Karena, jika tidak ada dukungan dari masyarakat, pemberantasan narkoba ini sangat sulit," pungkas Twedi. [Dede]