Lampung Utara, (MI) - Selalu jadi PR Pemerintah pusat/Pemerintah daerah dalam mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia melalui pemerintah pusat dan di terap kan di semua daerah provinsi kabupaten atau pun di desa daerah terpencil agar program tersebut bisa di terrealisasi kan merata tepat sasaran, namun berbeda dari fakta dilapangan ada di wilayah kabupaaten Lampung Utara, (15/03/2019).
Nur Hayati satu dari sekian warga miskin yang ada di kecamatan Kotabumi Selatan Jl. elang 5 Elka. 4 di jumpai di kediaman nya ibu lima anak ini mengeluh kan "Dari anak saya masih satu hingga sekarang sudah lima, yang paling besar SMP dan adik adik nya ada yang SD bahkan masih menyusui. belum pernah yang nama nya dapat bantuan, baik itu beras RASTRA. BLT hingga sekarang PKH. boro-borok bang " ucap nya pada media investigasi.com
Lebih lanjut dia mengeluh "Pekerjaan saya buruh serabutan ada upahan nyuci alhamdulilah upahan nyetrika alhamdullilah pokok nya apa saja bang yang penting anak saya bisa makan dan sekolah, Kalau bapak nya sama aja buruh serabutan apa aja nguli panggul. Kuli bangunan apa aja yang penting halal.
Inimah boro-boro dapet bantuan PKH bantuan di sekolah aja gak pernah tau kalau ada yang nama nya Pogram indonesia pintar (PIP). dari SD kls 1. hingga sekarang sudah kelas tiga SMP mana ada.
Saya dan atas nama warga miskin di elka 04 mewakili masyarakat miskin lainya sangat berharap pada pemerintah pusat maupun daerah agar bisa mendata kami masyarakat yang benar- benar membutuh kan bantuan PKH/LANSIA dan termasuk disabilitas, karena kusunya di elka 04. banyak janda yg sudah lanjut usia dan butuh perhatian bantuan bantuan dari pemerintah daerah agar bisa mendapat bantuan dari program pemerintah yang memang sudah berjalan lama. Harapan kami di tahun 2019 ini Pemerintah dapat mendata kami warga miskin janda tua dan para lansia yang ada di kelurahan kami yang masih banyak belum terdata agar dapat merasakan program dari pemerintah pusat tersebut yang merata dan tepat peruntukan nya " ungkapnya berharap. (MI/yudi)